Riset Menunjukkan Remaja Kekinian Jarang Tidur dan Sering Online
DokterSehat.Com – Seiring dengan kemajuan zaman, kebiasaan remaja berubah dari awalnya hanya berkutat dengan pekerjaan rumah menjadi sering eksis di media sosial. Hadirnya platform jejaring sosial dan juga aplikasi chat membuat remaja lebih asyik dengan perangkatnya ketimbang melakukan aktivitas lain termasuk di dalamnya tidur.
Remaja lebih asyik dengan dunianya sendiri sehingga dalam satu hari bisa online selama kurang lebih 5 jam. Waktu ini cukup lama sehingga mengganggu siklus tidur dan juga memengaruhi kondisi tubuh khususnya mereka yang sedang puber.
Penelitian tentang perilaku remaja
Seorang profesor bidang psikologi dari San Diego State University melakukan penelitian terhadap anak-anak sejak tahun 2015 silam. Dari penelitian ini Jean Twenge menemukan penurunan jumlah tidur dari remaja. Seharusnya remaja tidur selama 8-9 jam sehari untuk memaksimalkan fungsi tubuhnya. Namun, pada penelitian ini remaja setingkat SMP-SMA hanya tidur kurang dari 7 jam.
Setidaknya ada 40 persen remaja yang mengalami gangguan tidur karena asyik dengan ponsel atau komputer. Dari 336.000 remaja yang diteliti, Jean Twenge juga menemukan fakta kalau separuh di antaranya asyik dengan ponsel dan online selama lebih dari 5 jam setiap harinya.
Efek kurang tidur pada remaja
Remaja yang masih berusia 13-18 tahun disarankan untuk tidur 8-9 jam setiap harinya. Tidur cukup akan membuat remaja jadi lebih produktif di sekolah. Selain itu, mereka juga tidak mudah lelah saat melakukan aktivitas harian.
Tidur dengan cukup juga memperlancar aliran darah dan juga melancarkan kerja dari hormon. Remaja yang sedang alami pubertas bisa mengalami pertumbuhan sempurna pada organ seksualnya. Terakhir, tidur yang cukup juga membuat anak sehat dan terhindar dari penyakit yang berbahaya.
Kalau Anda memiliki remaja, batasi mereka untuk terus online ya. Dengan begitu, kualitas tidurnya tidak terganggu.