Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Epilepsi, Gadis Ini Harus Disetrum 50 Kali Sehari

doktersehat_april_coxon
Photo Source: Newcastle Chronicle

DokterSehat.Com– Gadis berusia 21 tahun bernama April Coxon dari Sunderland, Inggris, harus mendapatkan 50 kali kejutan listrik setiap harinya agar bisa tetap hidup. Hal ini disebabkan oleh kondisi epilepsi yang Ia derita. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Dilansir dari Express.co.uk, masalah epilepsi yang diderita April sangatlah parah sehingga membuatnya sama sekali tidak bisa ditinggal sendirian. Jika tidak, bisa jadi ia mengalami kejang-kejang yang membahayakan nyawanya.

Dokter pun kemudian mencari cara agar sang gadis bisa hidup dengan lebih baik, yakni dengan memasang peralatan elektronik yang ditanamkan pada dada April. Peralatan ini akan langsung memberikan sinyal listrik pada otak demi mencegah datangnya kejang-kejang. Berkat peralatan ini, April pun kini tak lagi khawatir akan mengalami kejang-kejang.

“Tentu saja setiap kali disetrum rasanya sakit. Tapi peralatan ini mampu membuatku hidup dengan lebih nyaman dan mandiri. Sebelumnya aku harus selalu mendapatkan pengawasan dari orang lain,” ucap April.

“Kini aku bisa pergi bersama dengan teman-temanku. Tapi mereka tidak boleh duduk terlalu dekat denganku karena bisa ikut tersetrum jika peralatan ini bekerja,” lanjutnya.

April baru saja menjalani operasi transplantasi peralatan elektronik bernama vagus nerve stimulator ini di Rumah Sakit Royal Victoria Infirmary, Newcastle. Satu peralatan ditempatkan di dadanya dan peralatan lainnya ditempatkan di otak. Keduanya terkait dengan kabel khusus dan magnet yang dipasangkan pada pergelangan tangannya.

Jika otak sudah mulai menunjukkan tanda-tanda akan memicu kejang-kejang, peralatan ini secara otomatis akan mengeluarkan sinyal listrik yang bisa menghentikan atau bahkan mencegah kejang-kejang.

“Rasa sakit saat disetrum adalah harga yang pantas untuk mendapatkan kehidupanku yang normal kembali,” ucapnya.

April didiagnosis terkena epilepsi saat usianya baru 12 tahun. Sejak saat itu, kondisi fisik dan mentalnya menurun drastis. Ia mengaku sempat merasa depresi dan bahkan berpikir tidak akan mampu mendapatkan jodoh. Kini, April semakin percaya diri dan berencana mengikuti ajang pemilihan ratu kecantikan.