Awas, Jangan Asal Minum Minuman Berenergi saat Berpuasa!
DokterSehat.Com– Apakah Anda termasuk sering mengonsumsi minuman berenergi saat puasa? Jika ya, maka apakah Anda sudah mengonsumsi minuman tersebut dengan cara yang tepat?
Mengonsumsi minuman berenergi saat berpuasa ternyata tidak boleh dilakukan dengan asal karena bisa memengaruhi kondisi kesehatan tubuh secara umum, lho.
Untuk mendukung aktivitas yang tetap padat selama puasa, tak jarang ada cukup banyak orang yang memilih untuk mengonsumsi minuma berenergi.
Minuman berenergi ini dinilai mampu mendukung asupan energi dan tenaga untuk tetap beraktivitas penuh meskipun asupan dan waktu makan cenderung terbatas.
Lalu, kira-kira, seberapa perlukah konsumsi minuman berenergi saat puasa?
Menurut British Dietitian Association, pada kondisi tidak puasa, konsumsi minuman berenergi sebenarnya sama sekali tidak dianjurkan. Konsumsi minuman berenegi dinilai hanya cocok atau ditujukan untuk dikonsumsi orang dengan usia dewasa muda, atau maksimal 34-35 tahun.
Hal ini mengingat pertimbangan aktivitas dan metabolisme tubuh yang sedang tinggi pada kondisi tersebut.
Saat berpuasa, aktivitas memang sebagian besar tetap padat, akan tetapi konsumsi minuman bernergi saat puasa bukanlah merupakan pilihan yang tepat, mengapa?
Kondisi yang muncul akibat konsumsi minuman berenergi saat puasa
1.Gangguan pola tidur
Kandungan yan ada pada minuman berenergi yaitu kafein, taurin dan ginseng menyebabkan minuman berenergi tidak cocok dikonsumsi saat berpuas. Konsumsi minuman berkafein dengan kandungan kafein yang tinggi, seperti minuman bernergi, akan meningkatkan gangguan pada pola tidur.
2.Gangguan pada jantung dan tekanan darah
Sedangkan asupan kandungan taurin dan ginseng saat puasa menyebabkan berbagai gangguan seperti detak jantung tidak teratur, meningkatkan tekanan darah hingga memengaruhi berat badan.
3.Gangguan pencernaan
Konsumsi minuman bernergi saat puasa terbukti meningkatkan asam lambung yang membuat tubuh terganggu dangan timbulnya rasa nyeri pada perut selama puasa.
4.Mudah haus hingga dehidrasi
Minuman berenergi yang dikonsumsi untuk persiapan puasa yang optimal ternyata justru menyababkan tubuh menjadi lebih mudah haus dan kebutuhan air meningkat. Hal ini kemudian mencetuskan tubuh berisiko mengalami dehidrasi lebih besar.
Jika keempat kondisi di atas terjadi maka tentu kondisi tubuh saat puasa yang diharapkan bisa optimal justru jadi akan tergangu, ya.
Jika demikian, apakah minuman bernergi sama sekali tidak diperbolehkan dikonsumsi?
Pakar kesehatan dan dietitian, dari Mayo Clinic, Katherine Zeratsky, menyebutkan bahwa konsumsi minuman berenergi boleh dilakukan. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1.Seberapa besar manfaat minuman energi untuk mendukung aktivitas
Minuman energi memang mampu meningkatkan tenaga dan energi, hal ini bisa dimanfaatkan untuk mendukung aktivitas kerja yang optimal sehingga energi yang diberikan dari minuman energi bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
Akan tetapi, jika aktivitas tidak sedang berat, maka konsumsi minuman berenergi justru mencetuskan berbagai gangguan kondisi kesehatan.
2.Perhatikan porsi minuman energi
Porsi selalu menjadi hal paling penting dalam konsumsi berbagai bahan makanan. Pada minuman berenergi, konsumsi maksimalnya adalah 500 ml dalam satu hari.
Angka ini merupakan angka yang aman selama Anda berusia dibawah 35 tahun dengan berbagai kondisi kesehatan tubuh, baik kadar nilai darah, sistem tubuh ataupun kesehatan organ, optimal.
3.Imbangi dengan stamina melalui pola hidup sehat
Akan lebih baik jika Anda mengutamakan pola hidup sehat terlebih dahulu ketimbang langsung memutuskan mengonsumsi minuman berenergi, karena selama pola hidup sehat terkontrol maka asupan stamina dalam tubuh pasti akan super optimal.
Jika Anda sudah menerapkan pola hidup sehat, yaitu mengatur pola makan, pola tidur dan aktivitas fisik yang baik namun asupan stamina masih dirasa kurang, maka konsumsi minuman berenergi bisa dipertimbangkan.