Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Priapism dan Bahayanya pada Penis Pria

doktersehat priapism

DokterSehat.Com – Selama ini kita hanya mengenal gangguan dari penis berupa impotensi atau ketidakmampuan penis melakukan ereksi. Gangguan ini sangat ditakuti oleh pria sehingga mereka akan melakukan apa saja agar kondisi ereksi yang penting untuk berhubungan seks tidak terganggu. Kalau penis tidak bisa ereksi dengan sempurna, mereka tidak bisa melakukan seks dengan baik.

Selain kondisi disfungsi ereksi, ternyata ada gangguan lain yang terjadi pada penis. Gangguan ini sedikit berkebalikan dengan kondisi disfungsi ereksi. Gangguan ini justru membuat penis terus mengalami ereksi sehingga menimbulkan rasa sakit.

Apa itu priapism?

Kita mungkin masih awam dengan istilah priapism yang jarang terjadi pada pria. Kondisi ini menyebabkan penis tidak bisa mengalami penurunan volume dalam di dalam jaringan tisunya. Kondisi ini menyebabkan penis jadi terus membesar, memerah, dan saat dipegang jadi sakit dan ngilu.

Normalnya, ereksi pada pria akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu. Saat orgasme didapatkan dan ejakulasi terjadi, penis akan kembali lemas karena kecapaian. Kondisi ini akan berjalan selama beberapa menit sebelum akhirnya penis bisa mengalami ereksi lagi.

Kondisi priapism tidak mengizinkan ereksi hilang dengan mudah. Pria akan mengalami ereksi hingga empat jam sehingga bisa dibayangkan sendiri seperti apa sakitnya menahan ereksi hingga berjam-jam.

Jenis priapism

Secara umum ada dua jenis priapism yang terjadi pada pria.

  • Ischemic priapism. Gangguan priapism jenis ini adalah yang umum terjadi pada pria. Darah di dalam penis tidak bisa keluar sehingga organ vital ini akan terus mengeras dan bagian glans atau kepalanya sedikit membengkak. Penis yang ada pada kondisi ini akan merasakan sakit saat disentuh.
  • Non-ischemic priapism. Kondisi priapism jenis ini muncul karena ada trauma atau patah pada penis. Patahnya penis menyebabkan pembuluh darah robek dan mengalirkan banyak darah ke penis sehingga ukuran dari penis akan membesar. Kondisi ini biasanya tidak memberikan efek sakit meski penanganan harus segera dilakukan.

Bahaya priapism pada pria

Kondisi priapism yang terjadi pada penis memiliki cukup banyak dampak negatif sehingga pria harus mewaspadainya. Berikut beberapa efek samping priapism.

  • Kondisi non-ischenic priapism biasanya bisa sembuh sendiri. Namun, kalau kondisi ini terus berulang bisa menyebabkan kerusakan pada penis. Jadi, begitu mengalami kondisi ini penanganan yang tepat harus dilakukan.
  • Rasa sakit yang intensitasnya tinggi. Pria yang mengalami priapism akan susah melakukan aktivitas harian. Penisnya akan terus mengalami ereksi hingga berjam-jam sehingga sudah dipakaikan celana dalam dan ditekuk.
  • Meski darah di dalam penis akhirnya bisa turun dan penis menjadi lebih lemas dan ada pada kondisi flaccid, rasa sakit dan ngilu akan tetap ada sehingga pria merasa takut mengalami ereksi kembali karena takut tidak bisa lemas kembali.
  • Terjebaknya darah cukup lama di dalam penis bisa menyebabkan sel yang ada di dalam penis jadi mati. Kondisi ini akan sangat berbahaya untuk kemampuan ereksi dan seksual di kemudian hari.
  • Kondisi priapism yang berlebihan bisa menyebabkan disfungsi ereksi pada pria.

Cara menyembuhkan priapism

Penis yang susah kembali ke kondisi awal biasanya membutuhkan pengobatan berupa obat untuk meredakan konsentrasi darah di dalam penis. Selanjutnya, salep atau krim yang memberikan rasa dingin juga diperlukan untuk membuat pria lebih nyaman hingga penisnya kembali ke kondisi lemas atau flaccid.

Priapism ini bisa terjadi pada siapa saja khususnya mereka yang memiliki gangguan darah seperti leukemia atau thalassemia. Semoga kondisi di atas tidak terjadi pada kita semua, ya!