Mengenal Vulvodynia, Radang Vulva Vagina dan Penyebabnya
DokterSehat.Com – Vagina berisiko memiliki cukup banyak gangguan berbahaya dan bisa menurunkan kemampuan seksual dan reproduksi wanita. Gangguan pada vagina yang sering terjadi adalah keputihan, infeksi saluran kencing, dan kutil kelamin yang disebabkan oleh infeksi virus HPV.
Selain gangguan yang telah disebutkan sebelumnya, vagina juga mengalami gangguan bernama vulvodynia. Gangguan vulvodynia muncul pada bagian vulva atau vagina bagian luar dalam bentuk iritasi dan bengkak yang cukup berbahaya.
Kalau gangguan radang pada vulva ini tidak segera disembuhkan, wanita akan mengalami cukup banyak masalah. Bahkan, gangguan ini bisa merusak kehidupan seksual perlahan-lahan.
Apa itu vulvodynia?
Secara umum, vulvodynia adalah gangguan pada vulva vagina ini adalah bagian dari radang kulit. Radang ini biasanya terjadi pada kulit yang memiliki rambut dan ada kelenjar minyak atau folikel. Nah, pada kelenjar inilah radang bisa terjadi sehingga permukaan kulit menjadi sedikit bengkak dan memar.
Vulvodynia bisa terjadi pada bagian vulva yang memiliki cukup banyak rambut kemaluan. Selanjutnya radang kadang menyebar ke permukaan vagina, sehingga menyebabkan rasa nyeri yang cukup mengganggu saat berhubungan intim.
Oh, ya, selain terjadi pada vagina, radang yang terjadi pada kulit yang memiliki bulu ini kerap muncul pada rongga hidung. Bengkak atau bisul kerap muncul di sana dan mengganggu pernapasan.
Jenis-jenis vulvodynia
Ada dua jenis vulvodynia atau peradangan pada vulva vagina, yaitu:
Vulvodynia generalisata
Pembengkakan jenis ini terjadi di berbagai area vulva vagina. Gejala sakit dan merahnya tidak sekali dan sering kambuh. Wanita yang memiliki kondisi ini biasanya sering mengalami sakit saat buang air kecil atau saat vaginanya disentuh.
Vulvodynia lokal
Jenis vulvodynia ini hanya terjadi pada satu bagian vulva dan mudah sekali sembuh. Saat gejala penyakit ini munculnya, bagian yang mengalami peradangan akan sakit saat disentuh.
Penyebab vulvodynia
Selanjutnya, kita cari tahu juga apa penyebab vulvodynia.
Ada banyak faktor penyebab vulvopdynia atau gangguan pada vulva. Sayangnya, hingga sekarang belum ada bukti kalau gangguan pada vulva ini disebabkan oleh penyakit menular seksual.
Faktor penyebab munculnya Vulvodynia, yaitu:
- Gesekan saat berhubungan badan dengan pasangan.
- Duduk terlalu lama.
- Gesekan dengan pakaian dalam yang menyebabkan iritasi.
- Infeksi dan munculnya sel abnormal pada vulva,
- Infeksi jamur yang menyebabkan hipersensitivitas.
- Perubahan hormon pada tubuh.
- Sering mengonsumsi antibiotik.
Cara mencegah vulvodynia
Kondisi vulvodynia bisa terjadi pada wanita dengan usia berapa pun. Meski demikian, ada cara mencegah vulvodynia yang bisa dilakukan dan diterapkan pada kebiasaan sehari-hari.
Berikut beberapa cara mencegah vulvodynia:
- Jaga kebersihan vulva setelah buang air kecil dan berhubungan badan. Jangan biarkan kotoran berada di sana dalam jangka waktu lama dan akhirnya mengering.
- Saat membersihkan area vulva, gunakan air yang bersih. Jangan menggunakan sabun atau cairan tertentu yang akan mengganggu kelembapan dan menyebabkan iritasi.
- Kenakan celana dalam dengan bahan lembut dan tidak terlalu ketat. Kalau area ini jadi terlalu lembap, gangguan akan terjadi dan menyebabkan iritasi semakin parah.
- Keringkan area vulva sesegera mungkin setelah buang air kecil atau mandi.
Pengobatan vulvodynia
Cara mengobati gangguan ini bisa menggunakan salep oles yang mengandung antibiotik. Dokter akan memberikan juga obat oral kalau memang diperlukan untuk pengobatan vulvodynia. Biasanya kondisi peradangan menentukan bagaimana cara pengobatan vulvodynia yang tepat.
Selama melakukan pengobatan, kebersihan dari vulva harus dijaga dengan baik. Selanjutnya pasangan mungkin tidak disarankan untuk berhubungan seks terlebih dahulu.
Demikian ulasan tentang vulvodynia yang menyerang vulva vagina. Semoga ulasan di atas bisa membantu Anda dalam menjaga kesehatan vagina dengan lebih baik.