Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesakitan karena Usus Buntu, Dokter Ini Tetap Mengoperasi Pasien

dokter_bedah_usus_buntu_doktersehat_1
Photo Source: Next Shark

DokterSehat.Com– Menjadi seorang dokter bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Hal ini pula yang disadari oleh dr. Liang Fuqun yang bekerja di sebuah rumah sakit di kawasan Si, Provinsi Anhui, Tiongkok. Dalam sebuah video prosedur operasi yang viral di media sosial, sang dokter sengaja menyuntik obat pereda rasa sakit pada tubuhnya sendiri saat menjalani operasi pada pasien.

Dilansir dari Next Shark, saat melakukan operasi pada 24 Juni 2018, ia mengalami sakit perut. Awalnya, Ia berpikir jika sakit ini hilang begitu saja sehingga meminta ahli bedah lain, dr. Shi untuk menemani dan mengawasinya saat menjalani operasi.

Sayangnya, sakit perut ini terus saja muncul. Padahal, operasi ini sangat penting untuk dilakukan demi menyelamatkan nyawa pasien. Ia pun memilih untuk meminta salah seorang perawat menyuntikkan obat peredam rasa sakit pada tubuhnya dan terus mengoperasi pasien tersebut.

Dalam video ini, terlihat jelas bahwa dr. Liang terlihat sangat kesakitan karena ia sempat berjongkok dan meringkuk menahan rasa sakit. Setelah mendapatkan suntikan peredam rasa sakit, ia pun terlihat mulai kembali bugar dan terus melanjutkan pekerjaannya, termasuk melakukan delapan prosedur operasi lainnya di hari itu.

Setelah tugasnya selesai, dr. Liang pun melakukan pemeriksaan pada perutnya dengan menggunakan ultrasound. Saat itulah ia menyadari jika ia mengalami masalah radang usus buntu dan segera meminta rekan-rekannya melakukan operasi kepadanya.

“Saat itu ada banyak sekali pasien yang membutuhkan operasi, jadi aku pikir saat itu bukan waktu yang tepat untuk sakit. Beruntung, obat pereda rasa sakit itu manjur sehingga banyak pasien yang tertolong,” ucap dr. Liang menjelaskan alasan mengapa ia terus bekerja meskipun mengalami kesakitan.

Meskipun mendapatkan banyak pujian dari masyarakat, terdapat beberapa orang yang mengaku tidak suka dengan keputusan dr. Liang. Hal ini disebabkan oleh adanya kemungkinan dr. Liang melakukan kesalahan saat operasi akibat mengalami rasa sakit yang tentu bisa menghilangkan nyawa pasiennya.