Terkena TBC, Thiago Silva Hampir Tewas di Rusia
DokterSehat.Com– Banyaknya tim besar yang tumbang di babak-babak awal Piala Dunia 2018 membuat kans Brasil untuk menjuarai Piala Dunia tahun ini meningkat. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pemain berkelas dunia yang membela Tim Samba. Salah satunya adalah bek senior Thiago Silva.
Dilansir dari Four Four Two, Silva ternyata memiliki pengalaman buruk di Rusia, tempat Piala Dunia kali ini berlangsung. Sekitar 13 tahun lalu, saat Silva muda dan bermain untuk klub Dinamo Moscow, ia hampir saja kehilangan nyawanya karena terkena tuberkulosis (TBC). Bukannya bermain sepakbola, Silva justru menghabiskan enam bulan waktunya di rumah sakit di kota Moscow.
Pemain yang kini berusia 33 tahun ini menyebutkan bahwa sebelum terkena penyakit pernapasan ini, ia bermain baik untuk Dinamo. Sayangnya, tubuhnya seperti sangat mudah kelelahan. Setelahnya, kondisi kesehatan Silva menurun dan mengalami gejala seperti demam tinggi, keringat dingin, dan batuk-batuk. Tim medis Dinamo pun memeriksa kondisinya secara menyeluruh dan menemukan fakta bahwa ia terkena tuberkulosis.
Yang lebih mengerikan adalah, Silva ternyata sudah mengidap penyakit ini sembilan bulan lamanya. Dokter bahkan berkata bahwa jika penyakit ini tidak terungkap hingga beberapa minggu kemudian, ia bisa saja kehilangan nyawanya.
Tak hanya bersedih karena harus dirawat di rumah sakit dalam waktu yang sangat lama, Silva pun sudah berpikir bahwa karier sepak bolanya sudah berakhir, apalagi saat dokter memintanya memotong sedikit paru-paru kanannya. Silva menolak saran ini dan memilih opsi lain untuk melakukan pengobatan intensif selama enam bulan.
Pihak klub membiayai penuh pengobatan Silva. Mereka juga lega penyakit Silva tidak sampai menular ke pemain lainnya. Sayangnya, tatkala Silva keluar dari rumah sakit, kontraknya tak lagi diperpanjang.
Silva pun pulang ke Brasil dan kembali membangun karier sepak bolanya di kampung halaman. Setelahnya, ia bangkit dan kembali ke Eropa untuk membela klub besar seperti AC Milan dan kini paris Saint Germain sehingga rutin dipanggil pelatih timnas Brasil di turnamen besar.