Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saus Bisa Bikin Kanker?

doktersehat_saus
Photo Source: Flickr.com/tasty_goldfish

DokterSehat.Com– Sudah menjadi rahasia umum jika orang Indonesia sangat suka dengan sambal. Karena alasan inilah kita seperti tidak bisa makan tanpa adanya sambal atau saus. Sambal sudah dikenal luas sebagai makanan yang baik bagi kesehatan, sementara itu, saus justru dianggap sebagai bahan makanan yang kurang sehat. Tak hanya tinggi gula dan garam, ada anggapan yang menyebutkan bahwa saus juga bisa menjadi penyebab kanker. Apakah hal ini benar adanya?

Untuk anggapan bahwa saus memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi, hal ini ternyata benar adanya. Di dalam dua sendok saus saja terdapat 16 gram gula. Padahal, kita bisa saja mengambil lebih banyak saus saat mengonsumsi makanan seperti telur, French fries, pizza, dan makanan lainnya. Tak hanya saus sambal dan saus tomat, saus barbeque juga memiliki kandungan gula yang sangat tinggi.

Hanya saja, untuk saus-saus yang dijual dengan kemasan yang baik dan merek ternama, masalahnya biasanya hanya pada kandungan gula atau garam yang tinggi. Hal ini berarti, kita bisa saja menurunkan asupan saus tersebut dan terhindar dari efek sampingnya. Yang menjadi masalah adalah, seringkali kita mengonsumsi saus berharga murah dan dibuat dari produsen tidak bertanggung jawab. Saus-saus ini bisa dengan mudah ditemukan di warung-warung atau penjual makanan pinggir jalan.

Sebagai contoh, di sebuah kasus penggerebekan pabrik saus palsu di Bandung pada 2015 lalu, terungkap fakta bahwa saus yang dijual ternyata kaya akan bahan kimia berbahaya yang bisa saja menyebabkan datangnya kanker.

Melihat adanya fakta ini, berhati-hatilah saat ingin membeli atau mengonsumsi saus. Pastikan untuk membeli saus dengan kemasan yang baik dan dilengkapi dengan label bahan pembuatannya sehingga kita bisa mengatur jumlah asupannya. Jangan mudah tergiur dengan saus yang berharga murah namun dengan kemasan yang kurang meyakinkan karena bisa jadi hal ini akan membuat kita rentan terkena kanker.