Alter Ego: Sisi Lain Karakter Manusia
DokterSehat.Com – Pernahkah Anda mendengar apa itu alter ego? Mungkin Anda pernah mendapatkan informasi bahwa alter ego adalah sisi lain dari karakter manusia atau kepribadian ganda atau yang lainnya.
Anda mungkin masih bingung dengan hal tersebut. Kali ini, akan dijelaskan tentang alter ego. Namun, sebelum itu Anda perlu mengetahui tentang beberapa jenis karakter manusia. Informasi ini perlu Anda ketahui lebih dahulu karena memiliki kaitan dengan alter ego. Yuk, simak penjelasan di bawah ini mengenai beberapa karakter manusia dan alter ego.
Karakter manusia menurut Sigmund Freud
Sigmund Freud yang dianggap sebagai bapak psikologi memiliki sebuah teori psikoanalitik tentang kepribadian. Beliau mengatakan bahwa kepribadian manusia merupakan hasil interaksi dari tiga jenis karakter manusia, yaitu id (identitas), ego, dan superego.
Pendapat tersebut kemudian berkembang menjadi sebuah teori yang dikenal dengan teori struktural tentang kepribadian. Menurut Freud, kepribadian manusia berkembang akibat adanya interaksi di antara ketiga jenis karakter manusia ini.
Menurut Freud, manusia tidak bisa mengendalikan keputusannya di dalam keseharian yang mereka. Akan tetapi, mereka sepenuhnya dikendalikan oleh tiga karakter, yaitu id, ego, dan superego.
1. Super ego
Karakter manusia yang dibentuk melalui kompenen super ego merupakan hal yang baik. Hal ini dikarenakan super ego merupakan sebuah komponen yang peduli dengan moralitas dan aturan. Super ego bekerja pada tingkat sadar.
Baca juga: Benarkah Golongan Darah Menentukan Kepribadian Seseorang?
Karakteristik pada komponen super ego mirip dengan apa yang kebanyakan orang bila yaitu seperti ‘hati nurani’. Super ego mirip dengan hati nurani karena komponen ini merangsang karakter manusia yang peka terhadap lingkungan sosial.
Super ego biasanya membuat manusia memiliki rasa khawatir yang akan berkembang menjadi karakter yang plin-plan karena merasa sering khawatir. Rasa bersalah dan malu bisa muncul selama Anda masih memiliki kompenen ini.
Karakter manusia yang didominasi oleh super ego akan membuat seseorang berperilaku sebagaimana mestinya secara sosial. Menurut Sigmund Freud, super ego belum ada sejak lahir dan belum berkembang hingga mencapai usia lima tahun.
2. Ego
Komponen lain dari karakter manusia adalah ego. Menurut Sigmund Freud, tugas ego adalah untuk menyeimbangkan super ego dengan id (identitas). Ego mengamil prinsip realistis di dalam setiap sendi kehidupan setiap manusia.
Pada awalnya, Sigmund Freud menafsirkan ego adalah suatu perasaan tentang diri. Namun, kemudian Sigmund Freud merevisinya bahwa ego adalah satu set fungsi psikis yang mencakup penilaian, kontrol, toleransi, pengujian, intelektual, memori, realitas, perencanaan, dan lainnya.
Ego merupakan komponen yang rasional dan pragmatis pada karakter setiap manusia. Tugas ego dilakukan secara sadar dan tidak sadar. Karakter manusia yang seimbang berasal dari ego yang mampu memediasi konflik antara id dan superego.
Sigmund yakin bahwa karakter manusia yang dewasa dari diri seseorang, berasal dari perjuangan untuk menyeimbangkan konflik insting manusia dari id dengan moral dari superego. Konflik ini terjadi selama masa kanak-kanak.
Seseorang dengan ego yang terlatih cenderung akan memiliki kepribadian yang sehat. Begitu pun, dengan seseorang yang tidak memiliki keterampilan menyeimbangkan pada ego nya cenderung akan memiliki masalah neurosis, yakni berupa kecemasan, depresi, frustasi, dan lainnya.
3. Id (identitas)
Komponen selanjutnya adalah id atau identitas. Id atau identitas merupakan komponen di dalam karakter manusia yang paling primitif. Id biasa juga disebut insting. Struktur komponen id sangat menitikberatkan pada kepuasan instan dari kebutuhan pada saat tertentu.
Kebutuhan fisik yang mendasar, seperti hasrat, keinginan, dan dorongan kebutuhan tubuh sering kali menjadikan id sebagai ‘motor’ untuk mendapatkan kebutuhan tersebut. Id bekerja secara tidak sadar, tidak seperti super ego yang bekerja secara sadar.
Tidak seperti Ego yang bekerja sesuai dengan prinsip realita, id bekerja sesuai dengan prinsip kesenangan. Selain itu, id pun sudah dimiliki oleh setiap manusia sejak lahir. Seperti bayi yang memiliki banyak kebutuhan fisik. Akan tetapi, dia masih harus bergantung kepada orang lain di sekitarnya.
Inilah yang memicu bayi menangis ketika membutuhkan sesuatu. Tidak bisa disangkal bahwa id adalah komponen dari struktur kepribadian manusia yang paling egois. Id lah pusat egosentris manusia. Fokus id hanya terletak pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan pada saat itu juga.
Interaksi antara Id, Ego, dan Super ego
Ketiga stuktur pikiran yakni id, ego, dan superego saling berinteraksi baik secara sadar maupun tidak sadar. Id, ego, dan super ego tidak benar-benar terpisah dan bersifat dinamis. Konflik antara id dan super ego adalah hal yang pasti terjadi.
Ego pun harus memiliki kekuatan untuk menyeimbangkan dan memutuskan agar mengambil tindakan yang rasional dan realistis. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik bisa mengelola konflik ini secara efektif. Orang-orang yang tidak memiliki kekuatan pada ego bisa menjadi cepat putus asa atau menyebabkan gangguan.
Alter ego adalah ….
Mesklipun Sigmund Freud hanya menjelaskan tiga struktur terkait kepribadian dan karakter manusia, Anda perlu mengetahui mengenai satu struktur di luar itu. Struktur tersebut adalah alter ego. Apa itu alter ego?
Anda telah mengetahui sekilas tentang ego, id, dan super ego. Kini, saatnya Anda mengetahui apa itu alter ego. Ada pendapat yang mengatakan bahwa alter ego adalah sebuah kepribadian kedua pada orang yang sama. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa alter ego adalah kepribadian yang merupakan lawan dari ego.
Sigmund Freud yang membuat istilah ‘ego’ untuk pertama kalinya mengartikan ‘ego’ sebagai ‘diri’ atau ‘aku’. Di dalam bahasa Latin, alter ego memiliki arti ‘kedua aku’ secara harfiah. Jadi, bisa disimpulkan pengertian alter ego adalah kepribadian yang terpisah dari kepribadian utama dan telah dibuat oleh individu tersebut.
Mengapa orang membuat alter ego?
Banyak orang yang telah membuat alter ego untuk dirinya sendiri. Alter ego ini dibuat baik oleh orang biasa maupun orang terkenal seperti para artis, atlit, dan lainnya. Beberapa artis luar negeri seperti Beyonce telah membuat alter ego untuk dirinya bernama Sasha Fiece.
Baca juga: Wah, Ternyata Memilih Olahraga Bisa Berdasarkan Kepribadian
Diketahui pula, Miley Cyrus memiliki alter ego bernama Hannah Montana, Clark Kent dengan Superman sebagai alter ego milikinya, dan lainnya. Orang-orang biasanya membuat alter ego dikarenakan dua alasan, yakni karena inging membuat versi yang lebih baik atau lebih tepat untuk dirinya, dan juga bisa dikarenakan fantasi.
Manfaat pembuatan alter ego
Bagi sebagian orang, alter ego dianggap sesuatu yang negatif. Hal itu bisa jadi benar apabila dikarenakan fantasi di luar nalar rasionalitas dan bisa menyebabkan kerugian pada orang lain dan dirinya sendiri. Namun, alter ego juga mendatangkan beberapa manfaat.
Beberapa manfaat memiliki alter ego adalah:
- Alter ego bisa memberi kesenangan lebih pada hidup Anda
- Bisa menjadi alat untuk menyalurkan kejeniusan Anda
- Dengan adanya alter ego, Anda bisa memiliki daya
- Bisa membantu Anda keluar dari zona nyaman
- Seolah memiliki kelengkapan pada kepribadian
Namun, Anda perlu mengetahui bahwa jika alter ego lebih sempurna daripada diri yang sebenarnya yakni ego Anda, maka itu dapat berdampak pada sudut pandang yang rendah terhadap Anda dari orang lain.
Orang-orang akan mengatakan Anda berpura-pura baik atau berakting menjadi baik, dan sebagainya. Anda juga perlu berhati-hati jika alter ego mendominasi kepribadian Anda di antara id, ego, dan super ego, maka hal itu dapat mengganggu kehidupan normal Anda.