Manfaat Sari Daun Alpukat Bagi Kesehatan
DokterSehat.Com – Sejak zaman dahulu, tumbuhan sudah digunakan sebagai tanaman obat. Salah satu tanaman obat itu adalah sari daun alpukat. Tanaman avocado yang terkenal dengan nama alpukat (Persea americana miller) sangat banyak di temukan di Indonesia.
Buah alpukat memiliki kandungan lemak cukup tinggi, yakni berkisar antara 4-5% tergantung pada varietasnya, tingkat ketuaan, dan lokasi tumbuhnya. Buah alpukat mengandung banyak vitamin A, B, E, serta mineral yang umumnya lebih tinggi dari pada buah-buahan lain.
Nilai kalori buah alpukat hampir tiga kali kalori buah pisang ambon. Buah alpukat bahkan dinyatakan baik bagi penderita penyakit kencing manis dan kolesterol tinggi. Selain itu, bagian-bagian tanaman seperti daun dan biji memiliki daya terapi yang dapat menyembuhkan beberapa penyakit.
Manfaat sari daun alpukat adalah sebagai diuretik dan menghambat pertumbuhan beberapa bakteri seperti Staphylococcus sp, Pseudomonas sp, Proteus sp, Escherichea sp, dan Bacillus sp.
Selain itu, khasiat sari daun alpukat dipercaya dapat menyembuhkan kencing batu, darah tinggi, dan sakit kepala. Daun yang dibuat teh dapat menyembuhkan nyeri saraf, nyeri lambung, bengkak saluran pernapasan dan haid tidak teratur. Kandungan zat aktif yang terdapat di daun alpukat adalah flavonoid dan quercetin.
baca juga: Konsumsi Alpukat Saat Hamil, Inilah 8 Manfaat yang Anda Dapatkan
Namun demikian bukan berarti obat tradisional tidak memiliki efek samping yang merugikan. Oleh karena itu perlu diketahui kandungan dan penggunaan yang optimal dari obat tradisional tersebut.
Berbagai jenis tanaman dengan berbagai tujuan pengobatan telah dijadikan alternatif pengobatan bagi masyarakat yang kemudian didukung oleh penelitian dari berbagai instansi.
Beberapa tanaman yang telah populer antara lain temulawak sebagai hepatitis dan entritis, kunyit sebagai antiseptik dan untuk arthritis serta hepatitis, kumis kucing sebagai diuretik, dan banyak lainnya.
Pohon alpukat merupakan salah satu tanaman yang populer di Indonesia dan hanya dikenal buahnya saja. Sedangkan daunnya hanya dianggap sebagai limbah oleh masyarakat. Namun ternyata, daun alpukat merupakan salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai obat tradisional.
Daun ini secara empiris dipercaya sebagai diuretik yaitu menambah volume urine yang dihasilkan saat urinasi untuk mengurangi tekanan darah dan masalah batu ginjal.
Diuretik dipercaya menjadi salah satu cara yang ampuh untuk menangani masalah hipertensi dan batu ginjal dan merupakan salah satu rekomendasi antihipertensi dari WHO tahun 2003 dan JNC (Japan Nuclear Cycle Development Institute) VII (Anonim 2005a).
Selain itu, penelitian dan pengembangan tumbuhan obat yang berkhasiat diuretika ini merupakan salah satu prioritas Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam penggalian, pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan tumbuhan obat Indonesia.
Kandungan Daun Alpukat
Flavonoid
Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk mencegah kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, anti inflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik. Flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri dan virus.
Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk mencegah kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, anti inflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik. Flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri dan virus.
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang ditemukan di alam dan terkandung pada tumbuhan, baik di daun, batang, buah maupun bunga. Senyawa flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman hijau, kecuali alga.
Pada umumnya flavonoid terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae) dan terdapat pada hampir semua bagian tanaman. Sebagai pigmen bunga flavonoid berperan sebagiai penarik serangga yaitu untuk menyerbuk bunga
Flavonoid yang terkandung dalam tumbuhan dapat diekstraksi dengan berbagai macam pelarut. Pemilihan pelarut biasanya didasarkan atas kepolaran pelarut yang disesuaikan dengan flavonoid. Flavonoid bersifat polar sehinggan mudah larut dalam pelarut polar seperti: air, etanol, aseton, butanol, dll. Flavanoid adalah senyawa yang dapat menguap dengan mudah jika berada dalam kondisi murni
Istilah flavonoida diberikan untuk senyawa-senyawa fenol yang berasal dari kata flavon, yaitu nama salah satu jenis flavonoida yang terdapat dalam jumlah besar dalam tumbuhan. Senyawa-senyawa flavon ini mempunyai kerangka 2-fenilkroman, di mana posisi orto dari cincin A dan atom karbon yang terikat pada B dari cincin 1,3-diarilpropanan dihubungkan oleh jembatan oksigen sehingga membentuk cincin heterosiklik Flavonoid yang lazim adalah flavon, flavonol, flavanon, isoflavon, dan khalkon.
Flavonoid tersusun dari dua cincin aromatis yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga dengan susunan C6-C3-C6. Senyawa flavonoid sering ditemukan dalam bentuk glikosida.Flavonoid merupakan sejenis senyawa fenol terbesar yang ada, senyawa ini terdiri dari lebih dari 15 atom karbon yang sebagian besar bisa ditemukan dalam kandungan tumbuhan.
baca juga: 5 Olahan Makanan Sehat dari Alpukat
Manfaat utama flavonoid dalam tubuh manusia adalah sebagai antioksidan yang bisa menghambat proses penuaan dan mencegah berkembangnya sel kanker. Selain itu, flavonoid juga berfungsi sebagai:
- Melindungi struktur sel dalam tubuh.
- Meningkatkan penyerapan dan penggunaan vitamin C dalam tubuh.
- Sebagai obat anti inflamasi.
- Mencegah pengeroposan tulang.
- Sebagai antibiotik.
- Menghambat pertumbuhan kolesterol jahat LDL dalam darah.
- mencegah terjadinya atherosklerosis, suatu keadaan di mana dinding arteri menjadi lebih tebal.
- Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Sebagai pencegah terjadinya beberapa macam penyakit.
Quercetin
Quercetin adalah senyawa kelompok flavonol terbesar. Quercetin dan glikosidannya berada dalam jumlah sekitar 60-75% dari flavonoid. Quersetin dipercaya dapat melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit degeneratif dengan cara mencegah terjadinya proses peroksidasi lemak.
Quercetin memperlihatkan kemampuan mencegah proses oksidasi dari Low Density lipoproteins (LDL) dengan cara menangkap radikal bebas dan menghambat ion logam transisi makanan yang telah digoreng atau dimasak memiliki kandungan quercetin yang lebih rendah, pemasakan dapat menyebabkan terjadinyanya proses dedgradasi oleh panas dan dapat melarutkan quercetin dari air yang mendidih.
Daun alpukat disebut daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai dan helaian saja atau pelepah daun. Bagian tanaman yang berfungsi sebagai alat pengambilan dan pengolahan zat-zat makanan serta alat penguapan air dan pernapasan. Umumnya daun berwarna hijau tua dan pucuk hijau muda sampai agak kemerahan.
Polifenol
Polifenol adalah sub-kelompok fitonutrien yang ditemukan dalam makanan seperti bawang, teh, anggur dan kacang-kacangan tertentu. Polifenol alami melindungi tanaman melawan patogen, parasit dan predator, dan sering berkontribusi pada rasa dan warna buah dan sayuran. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya. Polifenol berperan dalam memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna daun saat musim gugur.
Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa kelompok polifenol memiliki peran sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan. Antioksidan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dan kanker. Terdapat penelitian yang menyimpulkan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
Polifenol dapat ditemukan pada kacang-kacangan, teh hijau, teh putih, anggur merah, anggur putih, minyak zaitun dan turunannya, cokelat hitam, dan delima. Kadar polifenol yang lebih tinggi dapat ditemukan pada kulit buah seperti pada anggur, apel, dan jeruk. Polifenol merupakan senyawa kimia yang terkandung di dalam tumbuhan dan bersifat antioksidan kuat.
Polifenol adalah kelompok antioksidan yang secara alami ada di dalam sayuran (brokoli, kol, seledri), buah-buahan (apel, delima, melon, ceri, pir, dan stroberi), kacang-kacangan (walnut, kedelai, kacang tanah), minyak zaitun, dan minuman (seperti teh, kopi, cokelat dan anggur merah/red wine).
Polifenol umumnya banyak terkandung dalam kulit buah, sehingga ada benarnya kalau kita dihimbau untuk mengkonsumsi apel dan bit beserta kulitnya. Polifenol ini berperan melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dengan cara mengikat radikal bebas sehingga mencegah proses inflamasi dan peradangan pada sel tubuh.
Polifenol juga bermanfaat menurunkan risiko penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, Alzheimer, dan kanker.Senyawa polifenol terdiri dari beberapa subkelas yakni, flavonol, isoflavon (dalam kedelai), flavanon, antosianidin, katekin, dan biflavan.
Mengenali Manfaat Sari Daun Alpukat
Baik untuk penderita batu ginjal
Manfaat sari daun alpukat yang pertama adalah berperan sebagai diuretik. Daunnya memberikan pengaruh terhadap peningkatan pengeluaran jumlah urine, dosis optimum ekstrak daun alpukat untuk peningkatan pengeluaran jumlah urine adalah dosis 100 mg/kg bb.
Ambil tujuh helai daun alpukat segar, seduh dengan setengah gelas air panas. Minum dua kali sehari pagi dan sore, hingga batu ginjal keluar. Bahan yang diperlukan: ambil 4 lembar daun alpukat, kemudian 3 buah rimpang teki, siapkan juga 5 tangkai daun randu, lalu setengah biji pinang, 1 buah pala dan 3 jari gula aren.
Cara membuat ramuan: semua bahan dicuci hingga lalu direbus dengan menggunakan 3 gelas air bersih sampai mendidih dan tersisa kira kira 2 1/4 gelas. Setelah ramuan dingin kemudian disaring lalu diminum 3 x 3/4 gelas.
Ambil tujuh helai daun alpukat segar, seduh dengan setengah gelas air panas. Minum dua kali sehari pagi dan sore, hingga batu ginjal keluar.
Kencing batu: 4 lembar daun alpukat, 3 buah rimpang rumput teki, 5 tangkai daun randu, setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula aren.3 gelas air. Cara membuatnya: Semua bahan dicuci sampai bersih lalu rebus hingga air tersisa 2,25 gelas. Setelah dingin, saring dan minum pada pagi, siang dan sore masing-masing 3/4 gelas (sehari 3×3/4 gelas).
Sakit pinggang
Lima helai daun alpukat direbus dengan dua gelas air sampai airnya tinggal segelas. Setelah diangkat, embunkan air tersebut semalam. Esok pagi baru diminum, lakukan hal in iselama seminggu.Sakit Pinggang Lima helai daun alpukat direbus dengan dua gelas air sampai airnya tinggal segelas. Setelah diangkat, embunkan air tersebut semalam.
Esok pagi baru diminum, lakukan hal ini selama seminggu. Untuk sakit punggung: Rebus 5 helai daun alpukat dan 500 cc air hangat tinggal setengahnya. embunkan semalaman dan minum keesokan harinya. lakukan seminggu berturut-turut
Sakit perut
Sakit perut dapat terjadi karena salah makan, untuk itu sangat disarankan memakan makanan yang sehat dan memperhatikan kebersihan makanan. Bisa jadi makanan yang dimakan kurang bersih dan dapat menyebabkan sakit perut.
Jika sakit perut anda alamai maka untuk menjadikan daun alpukat sebagai obat sakit perut maka bahan – bahan alami yang disediakan antara lain adalah sebagai berikut: daun alpukat, akar temu kelinci, kunyit dan daun pegagan.
Caranya cuci semua bahan dan kupas kulitnya bagi yang berkulit. Setelah itu masukkan semua bahan dalam wadah dan direbus hingga mendidih.
baca juga: Batasi! Ini 5 Hal yang Terjadi jika Konsumsi Alpukat Berlebihan
Hipertensi
Manfaat sari daun alpukat baik bagi tubuh berkat kandungan mineral, mangan dan seng yang dapat meredakan tekanan darah tinggi dan menjaga fungsi saraf tetap terjaga. Sedangkan potasium yang ada dalam alpukat dapat mengurangi depresi, mencegah pengendapan cairan dalam tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah.
Alpukat kaya akan mineral kalium, tapi rendah kandungan natriumnya. Perbandingan ini mendorong suasana basa di dalam tubuh.
Bahan yang dibutuhkan adalah 3 lembar daun alpukat. Cara pembuatannya adalah daun dicuci hingga bersih kemudian diseduh dengan menggunakan 1 gelas air panas. Biarkan hingga dingin lalu diminum sekaligus.
Mengingat manfaat sari daun alpukat yang sangat penting bagi tubuh maka jangan remehkan manfaat sari daun alpukat. Konsumsi dengan dosis tidak berlebihan dan lakukan secara teratur untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal. Meski begitu, tak ada salahnya Anda untuk berkonsultasi dahulu dengan dokter terkait penggunaan obat herbal ini.