5 Waktu Paling Pantang untuk Melakukan Seks
DokterSehat.Com – Seks adalah kebutuhan yang dimiliki oleh semua orang baik itu pria atau wanita. Melakukan seks secara rutin akan memberikan kesehatan pada tubuh dan juga menurunkan stres. Mereka yang sedang berjuang untuk mendapatkan keturunan, melakukan seks secara rutin juga bisa meningkatkan peluang pembuahan.
Aktivitas seks bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja asal aman dan kondisi tubuh sedang baik. Kalau kondisi tubuh sedang tidak memungkinkan, ada baiknya untuk menghindari seks terlebih dahulu. Selain itu, ada beberapa waktu tertentu yang pantang digunakan untuk aktivitas seks. Berikut selengkapnya.
Saat ada perdarahan vagina
Kalau vagina sedang ada pada kondisi sehat, seks bisa dilakukan kapan saja dengan intens. Namun, pasangan harus melakukan pemanasan dengan baik agar pelumas di rongga vagina terbentuk dan seks tidak sakit. Kalau sebelum seks vagina sudah mengalami karena beberapa kondisi, seks tidak disarankan untuk dilakukan.
Perdarahan yang terjadi pada wanita biasanya dipicu karena beberapa hal. Yang paling sering adalah endometriosis yang cukup parah dan mioma. Perdarahan ini muncul dengan sendirinya atau kalau ada penetrasi dari penis. Seks pada kondisi ini tidak disarankan karena bisa membuat wanita merasakan sakit yang cukup besar.
Sebelum pemeriksaan Pap Smear
Wanita disarankan untuk melakukan Pap Smear setiap beberapa tahun sekali. Dengan melakukan pemeriksaan ini, wanita akan tahu ada atau tidaknya sel kanker pada serviks. Pemeriksaan Pap Smear dilakukan dengan memasukkan alat hingga ke serviks untuk mengambil sampel sel di sana sebelum dideteksi.
Kalau wanita melakukan seks sebelum Pap Smear atau paling tidak 1-2 hari sebelumnya, bisa jadi ada perubahan pada struktur serviks. Hasil dari pemeriksaan Pap Smear bisa jadi bermasalah. Oleh karena itu jangan lakukan seks sebelum pemeriksaan. Kalau terlanjut melakukan seks, tunda hingga lebih dari 2 hari.
Setelah pembedahan
Kalau wanita mengalami operasi pada tubuhnya baik di area vagina atau perut, seks harus ditunda dahulu selama beberapa saat hingga tubuh benar-benar sembuh. Kalau seks tidak ditunda padahal di perut sedang ada luka jahitan, kondisinya akan semakin parah. Hal ini juga berlaku kalau di area vagina ada luka jahitan.
Meski seks tidak bisa dilakukan, bukan berarti pasangan tidak bisa melakukan apa-apa. Yang panting tidak melakukan penetrasi, saling merangsang atau melakukan masturbasi adalah salah satu cara yang direkomendasikan.
Saat ada infeksi pada vagina
Vagina juga bisa mengalami infeksi akibat penyakit menular seksual. Infeksi ini biasanya ditandai dengan munculnya gangguan berupa perdarahan, keputihan, dan rasa panas yang tidak nyaman. Pada kondisi seperti ini, seks tidak bisa dilakukan karena bisa memperburuk keadaan meski pria menggunakan kondom.
Kalau pria tidak menggunakan kondom, kondisi bisa lebih parah. Sembuhkan dahulu infeksi yang terjadi baru melakukan seks.
Kehamilan sedang bermasalah
Sebenarnya pasangan masih bisa melakukan seks saat hamil. Bahkan pada trimester akhir kehamilan pun, pasangan disarankan melakukan seks untuk membantu persalinan. Sayangnya tidak semua kondisi kehamilan, rahim, dan janin pada wanita sama. Kalau kondisinya sehat, seks bisa dilakukan dengan baik tanpa ada gangguan sama sekali.
Kalau wanita mengalami gangguan seperti ada perdarahan dan janin di dalam rahim mengalami gangguan pertumbuhan, seks tidak bisa dilakukan. Kalau pasangan ingin melakukan seks, lebih menunggu hingga bulan ketiga setelah persalinan. Sebelum itu seks hanya bisa dilakukan tanpa penetrasi.
Inilah beberapa waktu yang membuat Anda pantang melakukan seks. Semoga bisa menambah pengetahuan kita semua sehingga seks tetap bisa dilakukan dengan baik tanpa perlu mengganggu hal lainnya.