Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kolik Abdomen – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Doktersehat-kolik-abdomen
Photo Credit: Flickr.com/eceveryshop

DokterSehat.Com – Apa itu kolik abdomen? kolik abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal. Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal.

Banyak juga ahli yang mendefinisikan kolik abdomen atau colic abdomen sebagai sebuah kondisi yang ditandai dengan kram atau nyeri kolik hebat yang mungkin disertai dengan mual dan muntah. Apa itu kolik? Kolik adalah rasa nyeri yang amat sangat kemudian hilang dan timbul di daerah usus atau sekitarnya. Sementara itu, abdomen adalah bagian tubuh berupa rongga perut yang berisi alat pencernaan.

Penyebab Kolik Abdomen

Munculnya kolik abdomen dapat disebabkan beberapa kondisi berikut ini:

1. Mekanis

Adhesi atau perlengketan setelah pembedahan (90% dari obstruksi mekanik).

• Karsinoma
• Volvulus
• Intususepsi
• Obstipasi
• Polip
• Striktur

2. Fungsional (non mekanik)

• Ileus paralitik
• Lesi medula spinalis
• Enteritis regional
• Ketidakseimbangan elektrolit
• Uremia.

baca juga: Batu Empedu, Penyakit Berbahaya yang Tersembunyi

Gejala Kolik Abdomen

Berikut ini beberpa gejala kolik abdomen yang perlu Anda ketahui:

1. Mekanika sederhana – usus halus atas

Penyakit kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah empedu awal, peningkatan bising usus (bunyi gemerencing bernada tinggi terdengar pada interval singkat), nyeri tekan difus minimal.

2. Mekanika sederhana – usus halus bawah

Penyakit kolik signifikan midabdomen, distensi berat, muntah – sedikit atau tidak ada – kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi ‘hush’ meningkat, nyeri tekan difus minimal.

3. Mekanika sederhana – kolon

Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul terakhir, kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan difus minimal.

4. Obstruksi mekanik parsial

Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn. Gejala kolik abdomen adalah kram nyeri abdomen, distensi ringan dan diare.

5. Strangulasi

Gejala kolik abdomen berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir; distensi sedang; muntah persisten; biasanya bising usus menurun dan nyeri tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau berdarah atau mengandung darah samar.

Pemeriksaan Kolik Abdomen

  • Tensi, nadi, pernapasan, dan suhu
  • Pemeriksaan abdomen: lokasi nyeri, adakah nyeri tekan/nyeri lepas? Adakah pembesaran hati, apakah teraba benda atau massa?
  • Pemeriksaan rektal: lokasi nyeri pada jam berapa, adakah feses, adakah darah?
  • Laboratorium: Leukosit dan Hb.

Pemeriksaan Kolik Abdomen Penunjang

  1. Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus.
  2. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan sigmoid yang tertutup.
  3. Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah; peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan peningkatan kadar serum amilase karena iritasi pankreas oleh lipatan usus.
  4. Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolik.

Penatalaksanaan Kolik Abdomen secara Medis

  • Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
  • Terapi Na+, K+, komponen darah.
  • Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan interstisial.
  • Dekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler.
  • Dekompresi selang nasoenteral yang panjang dari proksimal usus ke area penyumbatan; selang dapat dimasukkan dengan lebih efektif dengan pasien berbaring miring ke kanan.
  • Implementasikan pengobatan untuk syok dan peritonitis.
  • Hiperalimentasi untuk mengoreksi defisiensi protein karena obstruksi kronik, ileus paralitik atau infeksi.
  • Reseksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung.
  • Ostomi barrel-ganda jika anastomosis dari ujung ke ujung terlalu berisiko.
  • Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan mendekompresi usus dengan reseksi usus yang dilakukan sebagai prosedur kedua.

baca juga: Kolik pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Cara Mengobati Kolik Abdomen

Berikut adalah obat kolik abdomen yang disarankan untuk meredakan gangguan pada perut, antara lain:

  • Infus RL; jika anuria -> infus RL:D5 = 1:1.
  • Bila dehidrasi berat -> infus diguyur, dipasang kateter dauwer.
  • Beri analgetik ringan (xylomidon), Spasmolitik: Baralgin, Sulfas Aliopin (inj); jika kesakitan sekali -> beri petidin 1 amp im, jangan beri antibiotik jika penyebab tidak jelas.
  • Bila penderita gelisah, beri Diazepam 10 mg iv, bisa diulang tiap 30 menit
  • Bila panas, beri antipiretik (Parasetamol).
  • Bila keadaan umum jelek, beri supportif Vitamin / Alinamin F (inj), Cortison inj 3 cc atau Deksametason 2 amp.
  • Bila dengan upaya di atas tidak kunjung membaik, segera bawa ke rumah sakit terdekat.

Cara Mengatasi Kolik Abdomen pada Dewasa di Rumah

Kolik abdomen adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan nyeri spasmodik yang parah di perut yang disebabkan oleh distensi, obstruksi atau peradangan. Pada orang dewasa, rasa sakit spasmodik dapat muncul tiba-tiba atau berkembang secara bertahap dan menjadi kronis.

Kolik abdomen pada orang dewasa memiliki banyak kemungkinan penyebab, beberapa di antaranya berpotensi serius, menurut American Academy of Family Physicians. Untuk alasan ini, selalu berkonsultasi dengan dokter tentang kasus-kasus baru sakit perut sebelum mencoba untuk mengatasi kolik abdomen di rumah, seperti berikut ini:

Langkah 1

Periksa perdarahan rektal atau vagina dan cek suhu Anda. Pendarahan dan demam dapat mengindikasikan masalah serius, seperti keguguran, kehamilan ektopik, penyumbatan usus atau infeksi. Segera cari pertolongan medis jika gejala-gejala ini hadir.

Langkah 2

Minum ibuprofen atau naproxen untuk meredakan gejala dan peradangan jika kolik Anda disebabkan oleh gastroenteritis atau kolitis ulserativa terdiagnosis atau penyakit Crohn. Menggunakan bantal pemanas juga dapat bermanfaat. The University of Maryland Medical Center memperingatkan terhadap penggunaan ibuprofen dan penghilang rasa sakit lainnya jika kolik perut Anda tidak terdiagnosis.

Langkah 3

Cobalah pencahar jika mengalami kolik perut ringan dan tidak mengalami buang air besar dalam beberapa hari atau lebih lama. Anda mungkin mengalami kejang yang terkait dengan konstipasi atau sembelit. Makan makanan tinggi serat dan minum cairan tambahan juga dapat membantu mencegah dan mengobati sembelit dan nyeri perut yang terkait.

Langkah 4

Jalan-jalan jika rasa sakit Anda bisa ditolerir atau mandi dengan air hangat. Dalam beberapa kasus, ini dapat mengurangi nyeri kolik untuk sementara, terutama jika disebabkan oleh gas usus.

Langkah 5

Makan makanan yang lebih kecil dan hindari kafein, alkohol, gandum, susu dan cokelat, yang semuanya dapat memicu kolik perut pada beberapa orang, seperti mereka dengan sindrom iritasi usus atau intoleransi laktosa, menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). Gejala Anda mungkin terkait dengan kondisi dasar yang diketahui atau tidak diketahui. Jika perubahan pola makan meredakan gejala Anda, diskusikan hal ini dengan dokter Anda.

Langkah 6

Hubungi dokter untuk obat antispasmodik yang diresepkan untuk mengurangi rasa sakit dan meringankan kejang. Karena obat antispasmodic dapat menyebabkan atau memperburuk konstipasi, dokter Anda mungkin juga meresepkan obat untuk mengendurkan otot-otot di usus dan kandung kemih, menurut NIDDK.

Hal yang Anda butuhkan:

  • Termometer
  • Ibuprofen
  • Pencahar

The University of Maryland Medical Center menyatakan bahwa batu empedu atau batu ginjal biasanya menyebabkan sakit perut pada orang dewasa. Kram atau kolik abdomen yang parah pada wanita hamil tidak pernah normal. Jika Anda hamil, segera hubungi dokter untuk meminta saran.

Sekarang Anda sudah tahu apa itu kolik abdomen? Nah, penjelasan singkat berikut ini masih terkait dengan penyakit perut, yakni dispepsia. Dispepsia adalah sindrom atau kumpulan gejala yang merujuk pada penyakit lambung. Gejala dispepsia adalah nyeri lambung, kembung, tidak nyaman di lambung. Dispepsia bisa disebabkan oleh penyakit lambung akut, kronik, dan tukak lambung. Semoga bermanfat ya, Teman Sehat!