6 Penyebab Bau Badan yang Jarang Disadari
DokterSehat.Com – Bau badan adalah salah satu masalah yang pasti pernah dialami oleh semua orang. Namun, pada beberapa kasus tertentu, bau badan bisa kembali muncul meskipun seseorang telah mandi atau menggunakan pewangi tambahan. Lantas, apa penyebab bau badan tersebut?
Menilik Penyebab Bau Badan
Sebelum menjelaskan mengenai penyebab bau badan ataupun bau ketiak, perlu Anda ketahui juga bahwa tubuh bernapas lewat pori-pori. Apabila pori-pori ini tersumbat, hal itu mengakibatkan napas tubuh yang seharusnya dikeluarkan terjebak dalam keringat dan bisa menimbulkan aroma tidak sedap.
Lantas, apakah penyebab bau badan ini terjadi akibat keringat? Jawabannya adalah tidak. Keringat sendiri adalah cairan bening yang dikeluarkan tubuh melalui pori-pori dan tidak berbau.
Komposisi keringat terdiri atas air, minyak, protein, dan garam. Penyebab bau keringat, atau lebih tepat disebut bau badan, sebetulnya adalah bakteri dari luar cairan keringat itu sendiri. Bakteri ini bertahan hidup dan berkembang biak di lingkungan yang lembap dan kaya nutrisi. Bau badan muncul ketika bakteri mengubah keringat menjadi asam.
Dari Mana Keringat Berasal?
Keringat berasal dari kelenjar yang terdapat di kulit. Akan tetapi ada dua kelenjar keringat utama yaitu apokrin dan ekrin. Kelenjar apokrin terdapat di bagian tubuh yang berambut, seperti ketiak dan selangkangan. Sedangkan kelenjar ekrin berada hampir di seluruh tubuh dan berada di daerah terbuka.
Kelenjar ekrin akan mengeluarkan keringat dengan komposisi garam dan air saat suhu tubuh meningkat. Keringat yang dihasilkan membasahi permukaan kulit. Hal ini dilakukan agar suhu tubuh tidak terlalu panas.
Berbeda dengan kelenjar ekrin, kelenjar apokrin mengeluarkan cairan yang bersifat seperti susu. Cairan ini sering dikeluarkan melalui kelenjar apokrin saat seseorang mengalami stres. Kemudian ketika keringat bercampur dengan bakteri, hal ini menjadi penyebab bau badan muncul.
Pada dasarnya, keluarnya keringat adalah proses yang terjadi secara alami, namun pada beberapa kasus, ada seseorang bisa berkeringat secara berlebihan terkait kondisi medis tertentu.
Berikut ini adalah penyebab bau badan lainnya harus Anda tahu, di antaranya:
1. Gemuk
Penyebab bau badan umumnya terjadi pada orang gemuk. Orang gemuk memiliki banyak pori-pori yang tersembunyi dalam lekuk tubuhnya. Karena area ini hangat, beruap dan gelap, mikroorganisme berkembang pesat di sana. Maka tak diragukan lagi, bau badan pun muncul.
2. Infeksi
Penyebab bau badan berikutnya juga bisa disebabkan karena adanya infeksi. Kulit yang terinfeksi juga bisa menyebabkan bau badan. Bakteri yang terdapat pada kulit terinfeksi bisa menyebabkan keringat ber-urea, di mana komponen inilah yang menghasilkan bau. Ada baiknya Anda segera mengatasi bagian kulit yang terinfeksi. Jika dibiarkan, bakteri mikro organisme semakin berkembang.
3. Toksin
Tubuh manusia sebenarnya menyimpan racun yang disebut toksin. Toksin sendiri bisa berasal dari mana saja, lingkungan, makanan dan udara. Ketika organ tak bisa mengatur pengeluaran toksin, maka racun ini akan berkumpul dalam tubuh.
Saluran hati dan usus besar yang tersumbat akan menyebabkan aroma tak sedap keluar dari tubuh. Bila hal ini terjadi, lakukan program detoksifikasi (proses pembuangan racun dari tubuh) di bagian hati, ginjal dan usus besar.
4. Diet tak berimbang
Penyebab bau ketiak bisa terjadi akibat pola diet Anda yang tidak berimbang. Kekurangan zinc dan magnesium bisa menjadi penyebab ketiak bau. Setiap orang mempunyai unsur kimia tersendiri dalam tubuhnya.
Jika ia mengonsumsi banyak daging atau sayur-sayuran, tentu bau badannya akan lebih menyengat. Beberapa orang tak bisa memetabolisme makanan yang mengandung banyak zat choline seperti telur, ikan, hati dan polong-polongan. Bawang merah, kunyit, merica, bawang putih, kari, makanan pedas, kopi dan alkohol bisa juga menjadi penyebab bau badan.
5. Penyakit tertentu
Beberapa penyakit tertentu bisa menyebabkan seseorang lebih banyak berkeringat. Penyakit itu adalah HIV, leukemia, hiperhidrosis, gangguan kecemasan, limfoma, diabetes, dan hipertiroidisme. Disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter agar bisa mengetahui penyebab keringat berlebih dengan pasti. Langkah ini juga membantu Anda memberantas penyebab bau ketiak lebih efektif.
6. Deterjen
Penyebab bau badan yang satu ini sering kali tidak disadari. Beberapa senyawa kimia yang terdapat pada deterjen bisa menimbulkan reaksi pada tubuh, sehingga menyebabkan pelepasan aroma yang tidak sedap saat berkeringat.
Selain senyawa kimia di dalam deterjen, jika Anda tidak membilasnya atau mengeringkan cucian dengan baik, molekul sabun akan menumpuk dalam serat kain sehingga setiap kali Anda berkeringat, residu yang mengendap ini akan bereaksi dengan kelembapan sehingga mengeluarkan bau apek.
Nah, itulah beberapa penyebab bau badan yang harus Anda tahu. Meskipun tidak berbahaya, bau badan sering bisa menurunkan rasa percaya diri seseorang.
Cara Menghilangkan Bau Badan
Pada dasarnya, bau badan tidak memandang jenis kelamin dan usia. Namun, ada beberapa orang yang berisiko lebih mengalami bau badan, seperti orang yang telah mencapai pubertas, orang yang mengalami kelebihan berat badan, dan lain-lain.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bau badan, di antaranya:
Mandi teratur
Meski patokan mengenai berapa kali seharusnya mandi dalam sehari tidak ada, namun akan lebih baik jika Anda mandi minimal satu kali dalam sehari. Pastikan daerah rawan keringat yang kerap menimbulkan bau badan digosok hingga bersih.
Gunakan sabun antibakteri
Setelah Anda mandi secara teratur, gunakanlah sabun yang mencantumkan label antibakteri. Sabun jenis ini bisa membantu mengendalikan bakteri penyebab bau badan, sehingga bau badan tidak akan berkurang.
Mengeringkan badan dengan benar
Pastikan Anda selalu mengeringkan bagian tubuh seperti selangkangan dan ketiak. Tubuh yang kering akan membuat bakteri penyebab bau badan susah berkembang biak.
Gunakan deodoran atau antiperspirant
Deodoran berfungsi untuk menghalau bau badan yang muncul. Sementara, antiperspiran bisa mengurangi keringat yang keluar dari tubuh. Kedua produk ini dibutuhkan bagi seseorang yang memproduksi keringat berlebih.
Gunakan pakaian yang tepat
Pilihlah pakaian dengan bahan yang tidak membuat tubuh menjadi cepat gerah, karena hal ini bisa berdampak untuk meminimalkan bau badan. Selain itu, jangan lupa untuk menggunakan kaos kaki untuk mencegah bau tidak sedap pada kaki.