Apakah Masturbasi Saat Hamil Aman? Ketahui Manfaat dan Risikonya!
DokterSehat.Com – Keinginan untuk melakukan hubungan seksual atau melakukan masturbasi saat hamil terkadang muncul. Namun banyak ibu hamil yang mempertimbangkan aktivitas ini karena takut akan memberikan dampak buruk pada kehamilan. Apakah masturbasi saat hamil diperbolehkan? Simak manfaat dan risiko masturbasi ketika hamil berikut ini!
Manfaat Masturbasi Saat Hamil
Ketika hamil, perubahan hormon bisa membuat wanita lebih bergairah dan menginginkan aktivitas seksual yang lebih sering dari biasanya. Masturbasi terkadang dipilih menjadi cara untuk mendapatkan kepuasan ketika hubungan intim tidak dapat dilakukan. Beberapa yang didapat ketika melakukan masturbasi saat hamil adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi stres
Manfaat masturbasi saat hamil yang pertama adalah dapat mengurangi stres. Pada masa kehamilan, terkadang calon ibu terlalu banyak memikirkan hal tentang kehamilan, kelahiran, dan tentang bayi yang ada di kandungannya. Hal ini bisa membuat ibu menjadi stres.
Jika ibu hamil mengalami stres, maka dapat memicu kondisi lainnya juga seperti tekanan darah tinggi, diabetes, hingga gangguan metabolisme. Sama seperti berhubungan seksual, masturbasi dapat meningkatkan produksi hormon endorfin yang dapat memberikan rasa nyaman dan mengurangi stres.
2. Membantu tidur lebih nyenyak
Selain stres, kesulitan untuk tidur juga sangat mungkin disarakan selama masa kehamilan. Selain karena masturbasi dapat meningkatkan endorfin, orgasme yang didapat ketika masturbasi juga dapat menurunkan tekanan darah. Hal ini lah yang membuat tubuh menjadi lebih rileks dan gangguan tidur dapat teratasi.
3. Meredakan morning sickness
Morning sickness atau mual selama kehamilan umumnya terjadi pada trimester awal kehamilan. Kondisi ini dapat cukup mengganggu selama masa kehamilan. Melakukan masturbasi bisa menjadi salah satu solusi untuk meredakan morning sickness pada sebagian ibu hamil.
4. Mengurangi kaki bengkak
Selain meredakan morning sickness, manfaat lain masturbasi saat hamil adalah dapat mengurangi kaki yang membengkak. Pembangkakan pada kaki biasanya terjadi di trimester akhir kehamilan. Penyebabnya adalah ketidakseimbangan cairan dalam tubuh akibat hipertensi, stres berlebihan pada kaki, dehidrasi, atau diabetes.
Maturbasi dapat mengurangi ketegangan tubuh dan menjaga perubahan mood sehingga tekanan darah juga akan lebih stabil. Hasilnya risiko hipertensi dan kaki bengkak juga berkurang.
5. Pengalaman orgasme yang lebih baik
Masturbasi saat hamil juga dapat memberikan pengamalan orgasme yang berbeda. Aliran darah para area wanita meningkat selama kehamilan. Hal ini yang membuat area tersebut menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan. Wanita hamil dapat mengalami orgasme yang lebih intens atau bahkan orgasme ganda.
Kondisi yang Tidak Disarankan untuk Masturbasi Saat Hamil
Masturbasi saat hamil memang relatif aman untuk dilakukan. Meskipun begitu, ternyata tidak semua ibu hamil dapat melakukan masturbasi, karena terdapat juga beberapa risiko yang mungkin terjadi. Umumnya pada kehamilan berisiko tinggi, seseorang disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual ataupun masturbasi.
Berikut adalah beberapa kondisi kehamilan dengan risiko tinggi yang membuat masturbasi saat hamil tidak disarankan:
1. Kehamilan di atas umur 35 bulan
Kehamilan yang terjadi pada wanita dengan umur di atas 35 tahun dapat digolongkan sebagai kehamilan yang berisiko. Hal ini disebabkan oleh usia sel telur yang dianggap semakin tua. Kehamilan di usia di atas 35 tahun berisiko mengalami masalah genetik, kehamilan ektopik, dan masalah lainnya sehingga dokter mungkin menyarankan untuk menghindari masturbasi dan aktivitas seksual lainnya.
2. Posisi bayi tidak normal
Posisi normal bayi ketika menjelang kelahiran adalah berada di bagian bawah dan menghadap ke belakang. Posisi bayi yang tidak normal dapat terjadi dan hal ini termasuk ke dalam kehamilan berisiko tinggi. Masturbasi dapat menyebabkan kontraksi yang tidak teratur sehingga tidak disarankan dalam kondisi ini.
3. Posisi uterus
Selain posisi bayi, posisi uterus juga bisa menjadi tidak normal pada masa kehamilan. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyaman bagi bayi sehingga aktivitas seksual dan masturbasi juga sebaiknya tidak dilakukan.
4. Anemia
Anemia selama masa kehamilan memang mungkin terjadi. Jika mengalami anemia, tubuh ibu hamil menjadi lebih lemah ketika mengalami anemia, sehingga tidak disarankan untuk beraktivitas seksual. Agar anemia dapat diatasi, ibu hamil diharuskan untuk memenuhi kebutuhan asam folat dan juga zat besi.
5. Infeksi saluran kemih
Kondisi lain yang membuat masturbasi saaat hamil adalah jika wanita hamil sedang mengalami infeksi saluran kemih. Melakukan masturbasi dapat menyebabkan infeksi ini semakin menyebar. Maka dari itu, infeksi saluran kemih yang terjadi selama masa kehamilan harus segera diatasi.
6. Plasenta previa
Plasenta previa adalah kondisi di mana plasenta berada terlalu rendah dan menutupi serviks. Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan selama kehamilan. Aktivitas berat dan aktivitas seksual juga tidak disarankan jika kondisi ini terjadi.
Selain kondisi di atas, masturbasi saat hamil juga tidak diasarankan pada kehamilan yang berisiko prematur. Masturbasi dianggap dapat mempercepat kelahiran. Meskipun begitu hal ini belum terbukti secara klinis. Anda dapat memastikan keamanan masturbasi saat hamil dengan bertanya pada dokter kandungan Anda.
Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Ingin Masturbasi Saat Hamil
Melakukan masturbasi saat hamil memang tidak ada salahnya, sama seperti melakukan hubungan intim. Kedua kegiatan ini tidak akan berbahaya bagi janin, karena janin berada jauh di dalam rahim dan telindungi oleh cairan ketuban. Selama Anda nyaman untuk melakukannya, maka berarti masturbasi aman untuk dilakukan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah jika ingin menggunakan alat bantu untuk masturbasi, maka pastikan alat tersebut dalam keadaan bersih. Selain itu, jika terjadi reaksi seperti terjadinya nyeri yang tidak hilang dalam waktu singkat atau bahkan pendarahan, segera hubungi dokter untuk mematikan kondisi Anda.