Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menyusui yang Benar agar Bayi Kenyang dan Ibu pun Tenang!

DokterSehat.Com – Menyusui bayi adalah tahap selanjutnya yang akan dijalani oleh para ibu setelah mengandung dan melahirkan. Penting bagi para ibu menyusui untuk mengetahui cara menyusui yang benar.

Informasi mengenai teknik menyusui secara tepat akan membantu bayi Anda untuk mendapatkan ASI yang cukup dan menyusu dengan tenang. Selain itu, Anda pun bisa terhindar dari payudara bengkak atau puting lecet. Yuk, simak caranya!

Cara menyusui yang benar agar tidak lecet

Janganlah mengira bahwa menyusui bayi adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Proses menyusui bayi tidaklah sesulit yang Anda bayangkan asalkan Anda mengetahui cara menyusui yang benar.

Puting Anda akan terhindar dari lecet jika Anda menerapkan beberapa teknik menyusui ini:

1. Tahap persiapan

Ada tahapan yang perlu Anda lakukan terlebih dahulu sebelum memulai menyusui bayi. Anda perlu mencuci tangan terlebih dulu dengan air mengalir. Setelah itu, carilah tempat menyusui bayi yang tenang dan nyaman.

Siapkan juga jumlah dan posisi bantal atau penyangga lainnya yang Anda rasa cukup pas untuk menyusui. Persiapan ini memang sedikit repot tetapi dapat membantu Anda ketika menyusui nanti.

2. Tahap memposisikan bayi

Saat Anda mulai duduk dengan bantal penyangga yang pas maka peraslah sedikit ASI lalu oleskan ASI tersebut pada bagian puting. Hal tersebut bisa mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada puting.

Selain itu, puting Anda pun juga akan terjaga kelembapannya sehingga tidak mudah lecet atau pecah-pecah ketika bayi menghisap puting. Apabila Anda sudah melakukannya maka tahap selanjutnya adalah rilekskan diri Anda agar bisa menyusui bayi dengan fokus.

Angkatlah bayi Anda lalu pegang belakang bahunya. Jangan memegang bagian dasar
kepalanya. Selanjutnya, rapatkan dada bayi dengan dada Anda (di bawah payudara). Pastikan agar dagu bayi menempel pada payudara Anda.

Jangan sampai hidung bayi tertekan. Oleh karena itu jauhkan hidungnya dari payudara Anda. Ini bisa dilakukan dengan trik sederhana, yaitu tekan bokong bayi dengan lengan Anda. Peganlah bayi dengan menggunakan satu lengan saja.

Tempelkan perut bayi pada perut Anda. Perhatikan posisi tangan bayi yang membelakangi Anda. Tempatkan lengan tersebut di belakang yaitu pada celah lengan Anda agar tidak tertekan.

Baca Juga: Bantal Menyusui: Manfaat, Jenis, dan Cara Pakai

3. Tahap menyusui bayi

Posisi bayi yang benar akan memudahkan bayi untuk mengisap ASI dan mendapatkan ASI yang cukup. Selain itu, ini juga bisa menghindarkan bayi Anda dari tersedak. Saat hendak menyusui, peganglah payudara Anda dengan ibu jari di bagian.

Jari yang lain ditempatkan di bagian bawah sehingga nampak seperti penopang. Hindarkan untuk menekan bagian puting dan aerola. Mulailah untuk menyentuhkan puting susu pada salah satu sudut mulut bayi.

Ini merupakan tahap rangsangan pada bayi untuk mulai menyusu. Bayi akan mulai mencari puting dan membuka mulutnya lalu mulai mengisap ASI. Ketika bayi mulai mengisap maka Anda tidak perlu lagi memegang payudara.

Selama menyusui bayi, hendaklah menatap wajah bayi. Hal itu bisa menjadi meningkatkan ikatan antara Anda dan bayi Anda. Sebisa mungkin, hindarilah aktivitas lainnya karena akan menganggu fokus Anda dalam menyusui.

Selain menatap, elus-eluslah bayi Anda dengan lembut dan penuh kasih sayang menggunakan tangan yang tidak menopang tubuh bayi. Utamakanlah untuk mengelus bagian kepala bayi.

Bayi akan merasa tenang jika bayinya diusap perlahan karena ia menganggap bahwa ada yang menjaganya. Anda mungkin tak tahan untuk mencium bayi Anda yang menggemaskan. Namun, tahan dulu ciuman Anda itu selama bayi sedang menyusu.

Posisi mulut bayi bisa berubah dan tanpa sengaja ia akan menarik puting Anda ketika Anda hendak menciumnya. Puting Anda bisa terasa sakit karena gusi atau gigi bayi menjepit puting sambil mengisap.

Jadi, tahan dulu ungkapan cinta Anda dalam bentuk ciuman dan gantilah dengan mengungkapkannya dalam bentuk belaian dan tatapan. Biarkan bayi mengisap payudara Anda hingga payudara Anda terasa kosong.

4. Tahap mengganti payudara sisi lain

Jika Anda merasa payudara Anda telah kosong terkuras maka gantilah dengan payudara sisi lain. Cara melepas mulut bayi yang sedang menyusu dari puting adalah dengan memasukkan jari telunjuk Anda ke mulut bayi yang sedang mengisap.

Posisikanlah jari tersebut pada ujung puting dan dengan cepat keluarkan puting Anda dan segeralah memindahkan bayi ke payudara yang lain. Cara ini bisa mencegah puting Anda digigit bayi atau tertarik.

Banyak ibu menyusui yang keliru dalam melepas mulut bayi dari putingnya sehingga ibu tersebut merasa kesakitan setiap kali ingin melepas bayi dari putingnya. Ini juga yang menjadi salah satu penyebab jika puting Anda hampir putus.

Setelah mulut bayi berhasil dilepas dari puting maka lakukanlah tahapan memposisikan bayi dengan cara yang sama seperti yang telah dijelaskan. Dengan cara ini, bayi Anda akan mendapatkan ASI yang cukup memadai dan Anda tidak merasakan keperihan pada puting.

Baca Juga: Menyusui Sambil Tiduran: Jenis, Cara, Bahaya, dan Manfaat

4. Tahap setelah menyusui

Sering kali bayi akan tertidur ketika dia mulai merasa kenyang mengisap ASI. Tanpa disadari, ia akan berhenti mengisap ASI dan mulutnya keluar dari puting. Janganlah langsung meletakkan bayi di kasur untuk tidur.

Ini akan membuat bayi gumoh dan bisa membahayakan telinganya bila gumohnya masuk ke dalam telinga bayi. Sendawakan bayi yang telah menyusu agar terhindar dari gumoh. Caranya adalah dengan meletakkan bayi secara tegak lurus pada bahu Anda.

Setelah itu, usap-usaplah punggungnya hingga ia bersendawa. Jangan menepuk punggung bayi dengan keras karena bisa membangunkannya dan membahayakannya. Setelah bayi berhasil bersendawa maka letakkan ia di kasur untuk tidur.

Posisikan bayi miring ke arah kanan. Bayi yang tertidur dengan posisi miring kanan ini bisa membantu ASI cepat mengalir ke lambung dan usus. Ini baik untuk pencernaan bayi. Selain itu, posisi tidur miring ke kanan juga memudahkan udara keluar secara spontan.

 

Sumber:

  1. IDAI: Posisi Dan Perlekatan Menyusui Dan Menyusu Yang Benar. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/posisi-dan-perlekatan-menyusui-dan-menyusu-yang-benar [diakses pada 6 Februari 2019]
  2. Unimus: Tinjauan Teori (Teknik Menyusui yang Benar). http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-azzadeelly-5856-2-babii.pdf [diakses pada 6 Februari 2019]