Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dermovate – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

obat-dermovate-doktersehat
Photo source: Sidalih.com

DokterSehat.Com – Dermovate obat apa? Obat dermovate adalah obat yang berguna untuk mengatasi beberapa masalah kulit yang sulit diobati dengan menggunakan kortikosteroid topikal yang ringan. Dermovate termasuk kortikosteroid topikal yang sangat kuat. Oleh karena itu, penggunaannya harus sangat hati-hati

Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat dermovate termasuk informasi tentang bentuk sediaan dermovate, indikasi dermovate, kontraindikasi dermovate, manfaat dermovate, dosis dermovate, cara menggunakan dermovate cream dan salep, serta efek samping dermovate.

  • Nama: Dermovate
  • Kelas Terapi: Kortikosteroid Topikal
  • Monografi Obat: Klobetasol Propionat

Bentuk Sediaan Dermovate

Obat dermovate yang ada di pasaran tersedia dalam dua bentuk sediaan. Ada dermovate yang berbentuk salep (oint) dan ada pula obat dermovate cream. Baik dermovate salep maupun dermovate krim, keduanya mengandung 0,05 % bahan aktif.

Bahan aktif obat dermovate adalah klobetasol propionat. Obat dermovate salep (oint) tersedia dalam kemasan tube yang terdiri dari dua jenis kemasan. Ada dermovate salep isi 5 gram per tube dan ada pula yang berisi 10 gram per tube.

Pada bentuk sediaan krim, dermovate juga terdiri dari dua jenis kemasan, yaitu 5 gram per tube dan 10 gram per tube. Dermovate cream dan salep isi 5 gram biasanya dibanderol dengan harga Rp 50.000,- dan harga dermovate isi 10 gram berkisar Rp 100.000,-.

Indikasi Dermovate

Penggunaan obat dermovate tidak boleh sembarangan. Hal ini dikarenakan obat dermovate termasuk kortikosteroid topikal yang sangat kuat. Pemakaian sembarangan bisa menimbulkan efek samping yang berat.

Jadi, jika ingin menggunakan obat dermovate harus memiliki indikasi pemakaian yang jelas agar terhindar dari efek samping dermovate. Penggunaan obat dermovate baru bisa dilakukan jika mengalami dermatitis yang tidak bisa diobati dengan kortikosteroid topikal umum.

Beberapa masalah kulit yang boleh menggunakan obat dermovate yaitu seperti diskoid kronis lupus eritematosus, hypertrophic lichen planus, lichen simplex chronicus, dan palmoplantar pustulosis.

Kontraindikasi Dermovate

Meskipun Anda memiliki beberapa indikasi yang membolehkan untuk menggunakan obat dermovate, tetapi Anda tidak bisa menggunakannya jika memiliki kontraindikasi dermovate.

Jika Anda memiliki lesi kulit akibat bakteri maka Anda tidak bisa menggunakan obat dermovate. Selain itu, kontraindikasi juga berlaku bila pasien memiliki jamur atau virus yang tidak diobati.

Pasien yang memiliki rosasea, jerawat vulgaris, sindrom cushing, dan perioral dermatitis juga tidak boleh memakai obat dermovate. Sebaiknya tidak menggunakan pada pasien yang mengalami psoriasis kecuali bila mendapat resep dari dokter kulit.

Kontraindikasi terhadap obat dermovate juga dimiliki oleh para penderita diabetes, hiperglikemia (gula darah tinggi), hipertensi, gagal hati, dan infeksi kulit. Apabila Anda memiliki kondisi tersebut maka Anda harus berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan solusi yang lain.

Peringatan Obat Dermovate

Ada beberapa hal yang perlu Anda hindari sebelum menggunakan obat dermovate. Janganlah menggunakan obat dermovate baik dalam bentuk sediaan krim maupun salep pada wajah.

Berhati-hati pula jika Anda memiliki alergi pada obat luar sejenis kortikosteroid. Obat dermovate merupakan jenis kortikosteroid topikal yang sangat kuat dan rentan menimbulkan efek samping pada bayi, anak-anak, dan lansia.

Beritahukan dokter jika Anda telah menjalani beberapa terapi obat seperti nadroparin, macimorelin, sargramostim, bemiparin, dan desmopressin. Ini dikarenakan kandungan bahan aktif obat dermovate memungkinkan untuk berinteraksi dengan bahan aktif pada obat lain.

Manfaat Dermovate

Manfaat dermovate bisa membantu meringankan rasa gatal, bengkak, dan kemerahan pada beberapa masalah kulit yang telah disebutkan. Obat dermovate juga bisa mengobati dermatis seperti diskoid kronis lupus eritematosus, hypertrophic lichen planus, lichen simplex chronicus, dan palmoplantar pustulosis.

Dosis Dermovate

Golongan obat kortikosteroid topikal yang sangat kuat tidak boleh digunakan secara berlebihan. Dosis dermovate tidak bole lebih dari 50 gram (0,05%) per minggu. Maksimal penggunaan obat dermovate cream dan salep adalah empat pekan.

Cara Menggunakan Dermovate

Sebelum Anda menggunakan obat dermovate maka sebaiknya cucilah terlebih dahulu tangan Anda dengan benar bahkan kalau bisa sesuai dengan standar WHO. Ini mencegah kuman menginfeksi bagian kulit yang memiliki masalah.

Baca Juga: Banyak yang Keliru, Ini Cara Mencuci Tangan yang Benar (Standar WHO)!

Jika tangan Anda telah bersih maka Anda bisa mengaplikasikan krim atau salep dermovate pada bagian kulit yang memiliki indikasi. Cara menggunakan dermovate cream dan salep tidak boleh terlalu tebal karena bisa meninggalkan bekas yang tidak bisa hilang.

Jadi, gunakanlah obat dermovate secara tipis sebanyak 1-2 kali sehari dan paling lama adalah selama empat minggu. Janganlah menutup bagian kulit yang bermasalah kecuali atas instruksi dokter kulit.

Efek Samping Dermovate

Umumnya, obat kortikosteroid topikal yang kurang kuat jarang menimbulkan efek samping yang berat. Akan tetapi, ini berbeda dengan obat dermovate karena merupakan kortikosteroid topikal yang sangat kuat.

Efek samping dermovate bisa menimbulkan sensasi terbakar, kulit kering dan kemerahan serta terasa gatal. Dermovate juga memiliki efek samping berupa iritasi kulit, ruam kulit, dan penipisan kulit. Selain itu, jerawat juga bisa muncul sebagai efek samping.

Meskipun sangat jarang terjadi tetapi obat dermovate cream dan salep bisa menyebabkan kerontokan rambut dan rambut menjadi tipis. Efek samping dermovate yang jarang terjadi juga bisa menimbulkan rasa nyeri dan nanah pada akar rambut.

Berhati-hatilah jika Anda mengalami beberapa tanda reaksi alergi. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan seorang pasien memiliki hipersensitivitas atau alergi terhadap kandungan bahan aktif obat dermovate, yaitu klobetasol propionat.

Beberapa reaksi alergi tersebut bisa berupa iritasi kulit, ruam kulit, dan kulit terasa gatal bahkan sampai memerah. Apabila Anda mengalami beberapa reaksi alergi tersebut maka segeralah mencari bantuan medis terdekat agar segera ditangani dengan baik.

 

Sumber:

  1. BPOM: Kortikosteroid Topikal. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-13-kulit/134-kortikosteroid-topikal [diakses pada 6 Februari 2019]
  2. Drugs: Dermovate (Topical application). https://www.drugs.com/cons/dermovate.html [diakses pada 6 Februari 2019]