Makanan Ini Paling Sulit Dicerna Oleh Tubuh
DokterSehat.Com– Jika kita membicarakan tentang makanan, hal pertama yang akan kita bahas biasanya adalah rasanya. Setelahnya barulah kita akan membahas kandungan nutrisi atau manfaat sehatnya. Hanya saja, jarang orang yang membahas tentang apakah suatu makanan sulit untuk dicerna oleh tubuh atau tidak.
Ada banyak makanan yang sulit untuk dicerna oleh tubuh
Makanan yang sulit dicerna oleh tubuh bisa saja akan membebani saluran pencernaan sehingga membuat organ-organnya bekerja dengan sangat keras, namun ada beberapa jenis makanan yang sulit dicerna namun justru direkomendasikan untuk sering-sering dikonsumsi.
Berikut adalah beberapa makanan yang cenderung sulit untuk dicerna oleh tubuh.
Makanan berserat
Makanan berserat termasuk dalam makanan sehat yang bisa membantu menjaga berat badan sekaligus menyehatkan saluran pencernaan. Bahkan, rutin mengonsumsi makanan berserat bisa membantu mencegah datangnya berbagai macam penyakit. Hanya saja, beberapa jenis makanan berserat tinggi cenderung sulit untuk diolah oleh saluran pencernaan.
Serat bisa dibagi menjadi dua jenis, yakni serat tak larut dan serat larut air. Serat tak larut biasanya bisa ditemukan di dalam gandum atau biji-bijan, sementara serat larut biasanya mudah ditemukan di dalam buah-buahan, sayur, serta kacang-kacangan.
Meskipun sulit untuk dicerna, serat ini bisa membantu keseimbangan bakteri di dalam usus yang tentu akan berperan besar pada sistem kekebalan tubuh. Selain itu, keberadaan serat juga berperan besar dalam membuat sistem pencernaan menjadi lebih sehat. Bahkan, banyak mengonsumsi makanan berserat juga akan membantu mencegah datangnya penyakit kardiovaskular seperti kolesterol tinggi.
Biji-bijian
Beberapa jenis makanan dengan bentuk biji-bijian seperti biji wijen, biji chia, atau bahkan biji bunga matahari ternyata juga termasuk dalam makanan yang cukup sulit dicerna oleh tubuh. Energi yang dibutuhkan untuk mengolahnya di dalam saluran pencernaan cukup tinggi.
Jagung juga termasuk dalam makanan yang sulit untuk dicerna karena adanya kandungan selolusa di dalamnya. Tubuh cenderung kesulitan untuk memecahnya di saluran pencernaan. Karena alasan inilah terkadang jagung masih berbentuk utuh di dalam kotoran saat kita buang air besar.
Susu
Susu termasuk dalam minuman sehat yang kaya akan nutrisi sehingga direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap hari. Hanya saja, ada sebagian orang yang mengalami kesulitan untuk mencerna kandungan di dalam susu atau di dalam medis disebut sebagai intoleransi laktosa. Sayangnya, sebagian masyarakat Indonesia dan beberapa negara di Asia cenderung mengalami kondisi ini sehingga setelah meminumnya akan mengalami gejala sakit perut, mual, hingga mulas setelah meminumnya.
Hal ini disebabkan oleh tubuh yang tidak bisa memproduksi enzim laktase dengan cukup. Padahal, enzim ini sangatlah penting untuk memecah laktosa atau kandungan gula alami di dalam susu dan produk turunannya. Tanpa adanya laktase inilah kita akhirnya mengalami gejala intoleransi laktosa.
Pemanis buatan
Jika membicarakan tentang pemanis, kita akan langsung berpikir tentang gula yang sering digunakan sebagai pemanis minuman seperti teh atau yang ditambahkan pada beberapa jenis makanan. Hanya saja, di berbagai produk makanan atau minuman kemasan, yang digunakan terkadang adalah pemanis buatan, bukannya gula alami. Meskipun sama-sama bisa membuat rasa menjadi lebih manis, pemanis buatan cenderung sulit untuk dikonsumsi oleh tubuh.
Salah satu jenis pemanis buatan yang paling sering digunakan adalah aspartame yang cenderung sulit untuk dicerna oleh tubuh. Selain itu, jika dikonsumsi dengan berlebihan, bisa jadi hal ini akan memberikan dampak buruk bag kesehatan.
Makanan olahan
Cukup banyak makanan olahan yang sering kita konsumsi layaknya permen, keripik kentang, atau bahkan daging olahan layaknya sosis atau nugget. Masalahnya adalah makanan-makanan olahan ini memiliki banyak sekali zat tambahan yang membuatnys sulit untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh proses pengolahannya yang cukup panjang demi membuatnya tetap enak sekaligus memiliki bentuk yang stabil.
Selain sulit untuk dicerna, mengonsumsi makanan olahan terlalu sering atau terlalu banyak juga bisa memicu iritasi pada usus dan menyebabkan datangnya berbagai macam penyakit.
Pastikan untuk memilih makanan yang tepat agar bisa mendapatkan manfaat sehatnya dengan maksimal.