Kedelai Bisa Membuat Asam Urat Menjadi Semakin Parah?
DokterSehat.Com– Cukup banyak bahan makanan yang terbuat dari bahan kedelai. Selain tempe dan tahu, kita juga mengenal kecap atau susu kedelai yang mulai digandrungi banyak orang. Hanya saja, dibalik manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari mengonsumsi makanan-makanan tersebut, ada anggapan yang menyebut kedelai bisa membuat penyakit asam urat menjadi semakin parah. Sebenarnya, apakah anggapan ini sesuai dengan fakta medis?
Kaitan antara kedelai dengan asam urat
Kedelai dikenal luas kaya akan protein dan minyak nabati. Bahkan, pakar gizi menyebut protein nabati tertinggi bisa ditemukan di dalam bahan makanan ini. Di dalam kedelai juga terdapat asam amino esensial yang baik bagi kesehatan tubuh. Rutin mengonsumsi kedelai disebut-sebut bisa membantu menjaga kekuatan tulang, mencegah kanker, penyakit jantung, serta diabetes.
Hanya saja, di dalam kedelai juga terdapat kandungan molekul bioaktif dan purin. Memang, kadar purin di dalam kedelai tergolong sedang dan tidak setinggi makanan laut atau jeroan, namun, keberadaan purin ini disebut-sebut bisa menyebabkan peningkatan kadar asam urat di dalam tubuh yang akhirnya membuat penyakit ini menjadi semakin parah.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal berjudul The American Journal of Clinical Nutrition, dihasilkan fakta bahwa penderita asam urat yang minum susu kedelai akan mengalami peningkatan jumlah zat asam urat di dalam tubuh dengan signifikan. Hal ini membuat mereka cenderung lebih sering mengalami serangan penyakit ini berupa rasa nyeri, pembengkakan, dan sensasi kaku pada persendian.
Lantas, apakah orang sehat juga sebaiknya membatasi asupan kedelai demi mencegah datangnya asam urat? Pakar kesehatan menyebut orang-orang sehat yang tidak memiliki risiko asam urat tinggi bisa dengan tenang mengonsumsi kedelai dan produk-produk olahannya. Efek kedelai bagi penyakit asam urat hanya akan dialami oleh mereka yang sudah mengidapnya.
Hal ini berarti, pakar kesehatan menyarankan penderita asam urat untuk berkonsultasi pada dokter sebelum mengonsumsi makanan dengan kandungan kedelai, termasuk tempe dan tahu yang sering kita konsumsi.
Makanan yang harus dihindari dan dibatasi oleh penderita asam urat
Pakar kesehatan menyarankan penderita asam urat untuk menghindari makanan tinggi purin seperti jeroan, sosis dan daging olahan lainnya, daging bebek, ikan sarden, ikan makarel, makanan laut layaknya kerang, udang, atau kepiting, minuman bersoda, dan minuman beralkohol. Selain itu, mereka juga sebaiknya membatasi beberapa jenis makanan seperti daging-dagingan.
Khusus untuk daging ayam, mereka sebaiknya membatasi asupannya maksimal 50 gram dalam sehari. Ikan tongkol dan ikan bandeng juga sebaiknya dibatasi 50 gram sehari. Kacang-kacangan seperti kacang tanah dan kacang hijau dibatasi maksimal 25 gram sehari, jamur sekitar 100 gram sehari, dan beberapa jenis sayuran hijau maksimal 100 gram per hari.
Penderita asam urat sebaiknya juga memperbanyak asupan karbohidrat kompleks layaknya di dalam gandum, oatmeal, dan beberapa jenis sayuran. Selain itu, sebaiknya mereka tidak sembarangan mengonsumsi susu tinggi lemak dan makanan yang tinggi lemak jenuh seperti gorengan atau makanan cepat saji. Mereka juga sebaiknya tidak sembarangan mengonsumsi makanan berprotein. Hanya saja, makanan tinggi protein seperti telur, susu rendah lemak, keju, dan yoghurt rendah lemak masih aman untuk dikonsumsi.
Penderita asam urat sebaiknya juga menjaga berat badan tetap ideal karena masalah kelebihan berat badan bisa membuat risiko serangan asam urat meningkat dengan signifikan. Selain itu, mereka sebaiknya memperbanyak asupan air putih demi mencegah penumpukan zat asam urat di dalam tubuh.