Mending Makan Mie atau Spaghetti?
DokterSehat.Com– Mie masih menjadi makanan yang digemari masyarakat Indonesia. Selain mie instan yang bisa kita buat sendiri di rumah, terdapat beberapa jenis mie lain seperti mie ayam, mie telur, dan lain-lain. Selain itu, kita juga mengenal spaghetti yang memiliki bentuk mirip dengan mie. Hanya saja, dari sisi kesehatan, manakah yang lebih sehat, mie atau spaghetti?
Kandungan nutrisi mie dan spaghetti
Pakar kesehatan menyebut sebagian besar produk mie instan di pasaran terbuat dari bahan tepung gandum yang tinggi kandungan kalori dan lemak. Selain itu, produk mie juga seringkali tinggi kandungan sodium, lemak jenuh, dan bahan pengawet. Masalahnya adalah jika kita terlalu sering mengonsumsinya, maka risiko terkena kenaikan berat badan akan meningkat. Padahal, jika sampai kita mengalami obesitas, risiko terkena penyakit berbahaya seperti diabetes dan penyakit jantung juga ikut naik.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Harvard University juga membuktikan bahwa terlalu sering makan mie instan bisa membuat kita lebih berisiko terkena gangguan pencernaan. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar lemak jenuh yang mampu memicu sindrom metabolik.
Mie instan juga rendah nutrisi sehingga jika kita mengonsumsinya, hanya akan membuat kenyang namun tidak menyediakan gizi yang dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat. Karena alasan ini pulalah pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi asupan mie instan.
Lantas, bagaimana dengan spaghetti? Pakar kesehatan menyebut kadar protein di dalam sphagetti biasanya 35 persen lebih banyak dibandingkan dengan mie instan. Kadar lemak trans dan kolesterolnya juga jauh lebih rendah sehingga bisa dianggap lebih aman untuk dikonsumsi.
Selain itu, proses pembuatan spaghetti juga biasanya tidak memiliki tambahan minyak, bahan pengawet, dan bahan tambahan lainnya. Jika spaghetti ini memiliki kandungan gandum, kita juga bisa menemukan kandungan serat yang tentu akan jauh lebih baik bagi kesehatan pencernaan.
Membandingkan kalori dari mie, nasi, pasta seperti spaghetti, dan roti
Pakar kesehatan menyebut di dalam 100 gram nasi putih terdapat sekitar 175 kalori. Jika kita mengonsumsi spaghetti dalam jumlah yang sama, maka kita akan mendapatkan 131 kalori. Sementara itu, di dalam mie terdapat 90 kalori dan di dalam roti tawar terdapat sekitar 265 kalori.
Karena kadar kalorinya lebih tinggi, maka makan nasi dan roti cenderung akan lebih cepat membuat kita kenyang. Jika kita makan mie, kita tidak bisa mudah merasa kenyang dan biasanya ingin menambah porsinya. Jika kita mengonsumsi spaghetti, kita bisa merasa kenyang namun tidak akan mendapatkan kalori dengan berlebihan sehingga tidak akan memicu peningkatan berat badan.
Jika kita membandingkan sumber karbohidrat ini dari sisi serat, kita bisa mendapatkan 0,4 gram serat di dalam 100 gram nasi, 1,2 gram serat di dalam mie telur namun hampir tidak ditemukan adanya serat di dalam mie instan, 1,8 gram serat di dalam sphagetti, dan 2,7 gram serat di dalam roti. Bahkan, di dalam roti gandum utuh, jumlah seratnya bisa jauh lebih tinggi.
Di dalam spaghetti terdapat kandungan vitamin B12, magnesium dan zat besi. Kandungan ini juga bisa ditemukan di dalam mie telur. Hanya saja, di dalam roti tawar terdapat kandungan vitamin B6, zat besi, dan magnesium.
Melihat fakta ini, spaghetti sepertinya memang bisa menjadi pilihan yang lebih sehat dibandingkan dengan mie instan. Hanya saja, jika kita membeli spaghetti instan, pastikan untuk mengecek label kemasannya untuk mengetahui nutrisi di dalamnya. Selain itu, kita juga sebaiknya memvariasikan makanan pokok sehari-hari, tidak melulu makan pasta, mie, atau nasi. Selain menghindari kebosanan, hal ini juga bisa membantu kita mendapatkan ragam nutrisi yang lebih baik.