Sering Dilakukan, Kebiasaan Makan Ini Bisa Picu Diabetes
DokterSehat.Com– Ada banyak sekali faktor yang menjadi penyebab datangnya diabetes. Hanya saja, pakar kesehatan menyebut pola makan yang tidak sehat biasanya menjadi pemicu utamanya. Lantas, pola makan seperti apa yang bisa memicu datangnya penyakit ini?
Kebiasaan Makan Pemicu Diabetes yang Sering Dilakukan
Memang, kebiasaan mengonsumsi makanan manis atau tinggi gula masih menjadi pemicu utama dari masalah diabetes, namun pakar kesehatan menyebut ada beberapa kebiasaan makan lain yang bisa menyebabkan datangnya masalah kesehatan ini.
Berikut adalah beberapa kebiasaan makan yang bisa menyebabkan datangnya diabetes.
Kadar gizi tidak seimbang
Jika kita terbiasa makan dengan nasi berjumlah banyak, kurang mengonsumsi serat dari sayuran, dan jarang mengonsumsi protein tanpa lemak, maka risiko untuk mengalami kenaikan kadar gula darah akan meningkat dengan signifikan.
Banyak orang yang berpikir jika makan nasi dalam jumlah banyak akan menyediakan energi yang besar. Padahal, tubuh justru akan terkuras energinya demi mencerna makanan tersebut. Hal ini akan membuat kita justru lebih mudah mengantuk atau lelah. Sebaliknya, jika kita menerapkan pola makan dengan kadar gizi yang seimbang, tubuh akan mendapatkan energi dengan maksimal sekaligus menurunkan risiko lonjakan kadar gula darah yang bisa memicu datangnya diabetes.
Terlalu sering mengonsumsi daging
Memang, daging-dagingan bisa diolah menjadi berbagai makanan dengan rasa yang nikmat, namun terlalu sering mengonsumsinya akan membuat risiko diabetes meningkat. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan sering makan daging yang akhirnya menurunkan sensitivitas insulin tubuh.
Alih-alih sering makan daging, kita sebaiknya menurunkan asupannya dan menggantinya dengan asupan protein yang lebih sehat layaknya tempe, tahu, kacang-kacangan, telur, dan daging ikan.
Terbiasa makan terlalu larut
Tak hanya akan membuat waktu tidur menjadi tidak nyaman, kebiasaan makan terlalu larut atau terlalu dekat dengan waktu tidur bisa membuat kadar gula darah cenderung meningkat dengan signifikan. Selain itu, makan terlalu malam juga bisa meningkatkan berat badan. Padahal, jika sampai berat badan naik, maka risiko untuk terkena diabetes pun akan meningkat.
Malas makan sayur dan buah
Sayur dan buah memang memiliki rasa yang kurang menarik jika dibandingkan dengan makanan-makanan yang kaya protein atau lemak. Hal ini membuat banyak orang yang malas untuk mengonsumsinya. Padahal, selain memiliki serat yang sangat penting bagi kesehatan saluran pencernaan, sayur dan buah juga kaya akan kandungan-kandungan lain yang bisa mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sebagai contoh, jika kita rutin makan sayur dan buah, maka kita bisa mendapatkan kandungan serat larut yang bisa menjaga kadar gula darah dan mencecgah resistensi insulin. Selain itu, dengan memperbanyak asupan serat, maka kita pun akan lebih baik dalam mengendalikan pola makan agar tidak berlebihan dan tidak mudah tertarik untuk ngemil.
Sering mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh
Terlalu sering mengonsumsi makanan dengan kadar lemak jenuh tinggi layaknya gorengan atau makanan cepat saji bisa meningkatkan risiko terkena resistensi insulin, kondisi yang menjadi penyebab utama diabetes.
Sering mengonsumsi camilan dengan bahan dasar terigu
Cukup banyak camilan yang terbuat dari bahan dasar terigu di pasaran. Sebagai contoh, roti putih atau biskuit terbuat dari bahan dasar ini. Rasanya yang nikmat membuat kita sering mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak. Sayangnya, pakar kesehatan menyebut kebiasaan mengonsumsi makanan dari bahan dasar terigu bisa memicu resistensi insulin. Hal ini tentu akan meningkatkan risiko diabetes.
Selain kebiasaan makan tersebut, kita juga sebaiknya menurunkan asupan minuman manis atau minuman yang diberi tambahan gula demi mencegah diabetes.