Jus Seledri, Menyehatkan atau Justru Bisa Membahayakan Kesehatan?
DokterSehat.Com– Di media sosial atau aplikasi percakapan ponsel pintar, kita tentu pernah melihat pesan yang berisi tips-tips kesehatan. Salah satu tips kesehatan yang paling sering ditemukan dalah jus seledri. Jus seledri disebut-sebut cocok untuk dikonsumsi saat perut masih dalam kondisi kosong sehingga bisa memberikan manfaat kesehatan. Apakah anggapan ini memang benar secara medis?
Dampak minum jus seledri
Pakar kesehatan Emma Wedgeworth yang berasal dari British Skin Foundation menganggap tips kesehatan yang menyebut konsumsi setengah liter jus seledri saat perut kosong bisa memberikan manfaat kesehatan sebagai berita yang kurang tepat. Hingga saat ini belum ada satu pun penelitian yang membuktikan bahwa jus seledri bisa memberikan manfaat kesehatan ini. Bahkan, jika kita sering mengonsumsinya saat perut kosong, bisa jadi hal ini akan menyebabkan penuaan dini.
“Seledri memiliki kandungan psoralens yang membuat kulit lebih sensitif dengan sinar matahari,” ungkap Wedgeworth.
Wedgeworth menyebut kebiasaan minum jus seledri dan sering terkena paparan sinar matahari bahkan bisa meningkatkan risiko terkena kanker kulit dengan signifikan.
Lantas, bagaimana dengan konsumsi seledri dalam bentuk lain?
Pakar kesehatan Natalie von Bertouch menyebut seledri memiliki kandungan vitamin dan mineral yang baik bagi kesehatan tubuh. Hanya saja, van Bertouch menyarankan kita untuk tidak mengonsumsi seledri dalam bentuk jus setiap hari. Ia juga menyebut seledri sebagai makanan sehat namun sebaiknya tidak mengonsumsinya setiap hari.
Jika kita mengolah seledri menjadi jus, maka kadar seratnya cenderung menurun dengan signifikan. Selain itu, bagi mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah, konsumsi seledri bisa membuat kinerja obat ini menurun dengan signifikan.
“Lebih baik dimakan sebagai sayuran biasa saja, bukan menjadikannya jus,” saran van Bertouch.
Mitos tentang jus seledri
Pakar kesehatan menyebut ada beberapa jenis mitos yang terkait dengan jus seledri. Masalahnya adalah mitos-mitos ini sudah terlanjur dipercaya oleh banyak orang.
Berikut adalah mitos-mitos tersebut.
Jus seledri bisa membantu proses detoksifikasi atau pembuangan racun
Pakar kesehatan dari Cleveland Clinic menyebut tubuh sebenarnya sudah memiliki sistem detoksifikasi sendiri dengan menggunakan organ hati. Hal ini berarti, tanpa mengonsumsi jus seledri yang disebut-sebut bisa membantu tubuh menjalankan sistem ini, kita sudah bisa membuang berbagai macam racun asalkan menerapkan gaya hidup sehat seperti tidur cukup setiap malam.
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mencukupi kebutuhan air putih setiap hari, tidur cukup, menerapkan pola makan yang seimbang, dan rajin berolahraga demi mendukung proses ini.
Jus seledri bebas gula
Banyak orang yang berpikir jika jus seledri sama sekali tidak mengandung gula. Padahal, di dalam jus ini terdapat kandungan gula meskipun jumlahnya memang tidak banyak. Hal ini berarti, kita sebaiknya memang tidak mengonsumsinya dalam jumlah banyak demi mencegah konsumsi gula dengan berlebihan.
Jus seledri harus diminum saat perut kosong
Pakar kesehatan dr. Gabriella Safieh yang berasal dari Parsley Health menyebut kebiasaan minum jus seledri saat perut kosong tidak akan memberikan manfaat kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan minum jus seledri saat perut sudah terisi. Kita bisa mengonsumsinya kapan saja.
Jus seledri bisa dijadikan obat untuk berbagai macam penyakit
Hingga saat ini tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa jus seledri bisa membantu menyembuhkan berbagai macam masalah kesehatan. Hanya saja, jika kita ingin mengonsumsi seledri untuk menambah asupan nutrisi layaknya vitamin atau mineral, hal ini tidak masalah untuk dilakukan.