Tips Diet Rendah Garam untuk Hipertensi hingga Penyakit Jantung
DokterSehat.Com – Diet rendah garam adalah untuk membantu mengurangi penimbunan garam dan air dalam tubuh. Meskipun sangat penting untuk kesehatan, garam makanan terkadang perlu dibatasi dalam keadaan tertentu, yang biasanya diresepkan untuk orang dengan kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), gagal jantung, dan penyakit ginjal.
Apa Itu Diet Rendah Garam?
Sodium atau natrium (NaCl) adalah mineral penting yang memiliki banyak fungsi untuk tubuh, termasuk fungsi seluler, pengaturan cairan, keseimbangan elektrolit, dan menjaga tekanan darah.
Natrium atau nama awamnya dikenal dengan garam ini sebagian besar ditemukan secara alami dalam makanan seperti buah, sayuran, daging, dan susu, meskipun dalam jumlah yang jauh lebih rendah. Natrium juga merupakan komponen utama garam meja (natrium klorida). Mineral ini sangat penting bagi tubuh, karena ginjal mengatur kadarnya dengan ketat berdasarkan konsentrasi (osmolaritas) cairan dalam tubuh.
Garam paling banyak dalam makanan olahan dan kemasan seperti keripik, makan beku dan makanan cepat saji, karena garam ditambahkan selama proses untuk meningkatkan cita rasa makanan. Ditambah lagi, biasanya garam akan ditambahkan pada makanan sebagai bumbu masakan.
Inilah alasan mengapa perlu diet rendah garam pada makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Dokter biasanya merekomendasikan diet ini untuk mengatasi kondisi penyakit seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Asupan garam biasanya kurang dari 2-3 gram (2.000-3.000 mg) per hari, dan yang disarankan adalah satu sendok teh garam mengandung sekitar 2.300 mg garam. Saat menjalani diet rendah garam, makanan tinggi natrium harus dibatasi atau sepenuhnya dihindari untuk menjaga asupan natrium Anda di bawah tingkat yang disarankan.
Nah, itulah pengertian diet rendah garam, dan berikut ini simak tujuan diet rendah garam hingga tips diet garam rendah.
Mengapa Melakukan Diet Rendah Garam?
Diet rendah garam adalah salah satu diet yang paling sering digunakan di rumah sakit. Berdasarkan penelitian yang dilansir Helthline, menunjukkan bahwa membatasi asupan garam bisa membantu mengendalikan atau meningkatkan kondisi medis tertentu, seperti penyakit berikut ini:
1. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko terhadap berbagai kondisi, termasuk penyakit jantung dan stroke. Karena terlalu banyak asupan garam atau diet tinggi garam berisiko peningkatan tekanan darah.
Sebuah penelitian terbaru pada 766 orang menunjukkan bahwa mereka yang memiliki ekskresi natrium urine tertinggi memiliki tingkat tekanan darah tertinggi. Banyak penelitian menunjukkan bahwa mengurangi asupan garam bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Sementara sebuah penelitian dari enam studi pada sekitar 3.000 orang menunjukkan bahwa diet rendah garam telah menurunkan tekanan darah pada orang dewasa – dampak terkuat terjadi pada orang yang hipertensi.
Meskipun begitu, tujuan diet rendah garam biasanya diresepkan untuk pengobatan alami pada orang dengan tekanan darah tinggi.
2. Penyakit ginjal
Penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal, berdampak negatif pada fungsi ginjal. Ketika terganggu, ginjal tidak dapat menghilangkan kelebihan garam atau cairan dari tubuh secara efektif.
Jika kadar garam dan cairan terlalu tinggi, tekanan terbentuk dalam darah, yang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada ginjal.
The National Kidney Foundation menyarankan bahwa semua orang dengan penyakit ginjal kronis membatasi asupan natrium kurang dari 2 gram (2.000 mg) per hari.
Sebuah penelitian dari 11 studi pada orang dengan penyakit ginjal kronis menemukan bahwa membatasi asupan garam secara signifikan dapat mengurangi tekanan darah dan protein dalam urine (penanda kerusakan ginjal).
3. Penyakit jantung
Tujuan diet rendah garam biasanya disarankan bagi mereka yang memiliki penyakit jantung, seperti gagal jantung. Ketika kesehatan jantung terganggu, fungsi ginjal pun menurun, yang menyebabkan retensi (kelabihan) natrium dan air.
Terlalu banyak asupan garam menyebabkan kelebihan cairan pada penderita gagal jantung dan menyebabkan komplikasi, seperti sesak napas.
Penderita gagal jantung ringan disarankan membatasi asupan garam menjadi 3.000 mg per hari, sementara mereka penderita gagal jantung sedang hingga berat harus diet garam rendah tidak lebih dari 2.000 mg setiap hari.
Manfaat Diet Rendah Garam
Mengonsumsi makanan rendah garam di keseharian Anda ternyata bermanfaat bagi kesehatan. Berikut manfaat yang bisa Anda dapatkan:
1. Mengurangi tekanan darah
Seperti yang telah dijelaskan di atas, diet rendah garam dapat membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa melakukan diet garam rendah dapat menghasilkan perubahan kecil namun signifikan untuk tekanan darah, terutama mereka dengan kadar tinggi.
Sebuah pengamatan terhadap 34 studi menunjukkan bahwa mengurangi asupan garam selama empat minggu atau lebih menyebabkan penurunan tekanan darah yang signifikan pada orang dengan level tinggi dan normal.
Pada orang dengan tekanan darah tinggi, penurunan rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik masing-masing adalah 5,39 mmHg dan 2,82 mmHg.
Sebagai perbandingan, orang-orang dengan kadar normal memerhatikan penurunan tekanan darah sistolik 2,42 mmHg (angka tertinggi dari bacaan) dan penurunan tekanan darah diastolik 1,00 mmHg (angka terbawah dari bacaan).
2. Meningkatkan kualitas diet
Makanan yang tidak sehat biasanya mengandung garam sangat tinggi, seperti makanan cepat saji, makanan kemasan dan makanan beku, yang juga mengandung tinggi lemak dan kalori yang tidak sehat.
Jika mengonsumsi makan ini, kemungkinan berisiko mengalami diabetes, obesitas, dan penyakit jantung. Bila Anda menjalani diet rendah garam, makanan tinggi garam ini harus dihindari.
3. Membantu mengurangi risiko kanker
Diet tinggi garam berisiko dengan beberapa jenis kanker, termasuk di perut. Sebuah pengamatan terhadap 76 studi pada sekitar 6.300.000 orang menemukan bahwa menambah asupan garam sebanyak 5 gram pada makanan per hari berisiko kanker lambung meningkat sebesar 12%.
Diet tinggi garam dapat merusak lapisan mukosa lambung dan meningkatkan peradangan dan pertumbuhan bakteri H. Pylori – yang meningkatkan risiko kanker lambung.
Sementara diet makanan rendah garam (makanan olahan) dan mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dapat mengurangi risiko kanker lambung.
Cara Melakukan Diet Rendah Garam
Berikut adalah makanan yang diperbolehkan, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan, jenis makanan yang harus di hindari; juga tips-tips lain agar diet rendah garam ini sukses dijalankan.
1. Hal yang harus diperhatikan
Penting untuk memerhatikan makanan rendah garam, agar diet berjalan lancar:
- Garam yang ditambahkan pada saat pengolahan makanan, misalnya garam dapur (natrium chlorida), vetsin (mono natrium glutamate), pengawet buah-buahan atau soda kue (natrium bikarbonat) .
- Bahan makanan hewani yang cenderung memiliki kadar garam yang lebih tinggi dibandingkan bahan makanan nabati.
- Garam yang terdapat secara alamiah pada bahan makanan tertentu atau yang ditambahkan pada saat proses pengolahan.
2. Makanan yang harus dihindari
Pantangan juga harus diperhatikan ketika menjalani diet rendah garam. Berikut beberapa jenis makanan yang mengandung tinggi garam:
- Bumbu-bumbu yang mengandung natrium seperti garam dapur, soda kue, baking powder, kecap, terasi, vetsin, petis dan tauco.
- Buah-buahan dan sayuran yang diawetkan dengan garam dapur, misalnya sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, acar dan bahan makanan lainnya yang diawetkan.
- Makanan hewani yang diawetkan dengan garam dapur seperti dendeng, abon, kornet, daging asap, ham, ikan asin, ikan pindang, sarden, ebi, telur asin, keju, mentega dan margarin.
- Otak, ginjal, lidah, dan keju.
- Roti, biskuit dan kue-kue yang diolah dengan garam dapur dan atau soda.
3. Makanan yang harus dibatasi
Meskipun boleh dikonsumsi saat menjalani diet garam rendah, tetapi makanan berikut harus dikonsumsi secukupnya, termasuk:
- Minum susu maksimum 2 gelas sehari
- Makan telur maksimum 1 butir sehari
- Makan daging dan ikan, maksimum 100 gram sehari
4. Makanan yang dibolehkan
Selanjutnya adalah makanan yang tidak perlu Anda khawatirkan dengan kandungan garamnya, karena makanan berikut ini diperbolehkan bagi Anda yang menjalani diet makanan rendah garam, di antaranya:
- Bumbu dapur
- Sayur dan buah-buahan segar
- Biji-bijian dan kacang-kacangan: Kacang kering, beras merah, dan gandum
- Lemak sehat, seperti minyak zaitun, alpukat dan minyak alpukat
- Ikan segar atau beku, seperti ikan cod, tuna, ikan segar lainnya
- Daging dan unggas segar atau beku, seperti ayam, kalkun, dan daging sapi
- Nasi atau karbohidrat lainnya
- Minuman rendah sodium, seperti teh, kopi, jus sayuran rendah garam dan air
Tips Mengolah Makanan untuk Diet Rendah Garam
Selain menu diet rendah garam, yang penting untuk Anda perhatikan adalah mengolah makanan yang tepat.
- Makanan yang direbus, dikukus, ditumis, atau dipanggang akan lebih enak daripada makanan yang digoreng
- Rasa tawar pada makanan atau masakan dapat diperkaya dengan menggunakan bumbu, seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, laos, salam dan bumbu rendah garam lainnya
_
Itulah, pengertian diet rendah garam hingga tips menu diet rendah garam, yang bisa Anda terapkan. Namun, sebelumnya harus berkonsultasi dengan dokter tentang bagaimana diet garam rendah yang tepat untuk Anda!