Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Tahapan Kematangan Seksual pada Remaja Pria

doktersehat remaja pria
photo credit: Pexels

DokterSehat.Com – Beberapa hari yang lalu, warganet dikejutkan dengan kabar kehamilan anak SMP berusia 13 tahun. Kehamilan ini terjadi akibat hubungan seks dengan temannya yang masih SD, tapi juga berusia 13 tahun.

Mendengar berita ini, warganet jadi heboh dan berita jadi viral ke mana-mana. Dari beberapa komentar yang mencuat, beberapa orang mempertanyakan kebenaran kabar ini. Bagaimana mungkin anak berusia 13 tahun bisa menghamili?

Nah, dari beberapa komentar itulah banyak yang bertanya: sejak kapan anak laki-laki mulai menghasilkan air mani yang di dalamnya ada sperma? Lalu apakah anak laki-laki dengan usia itu benar-benar sudah matang secara seksual?

Perubahan tubuh remaja pria saat alami pubertas

Secara umum, perubahan tubuh pria mulai terjadi pada usia 9 tahun. Organ yang berhubungan dengan ciri khas pria seperti penis dan testis akan mulai membesar perlahan-lahan.

Pada puncak pubertas, remaja pria akan mulai memiliki bulu halus di wajah dan area kemaluan. Selanjutnya penis mulai memanjang dan testis membesar. Pada fase ini remaja pria jadi mudah mengalami ereksi khususnya saat pagi atau melihat lawan jenis.

Saat mulai mengalami pubertas, remaja pria juga sering mendapatkan mimpi basah. Mereka akan sering mendapati penisnya mengeluarkan air manis meski hanya tidur dan tidak melakukan aktivitas berbau seksual seperti masturbasi.

Tahapan pubertas pada remaja pria

Secara umum ada lima jenis tahapan pubertas dan kematangan seksual pada remaja pria. Tahapan ini dimulai dari pertumbuhan penis, testis, hingga kematangan organ itu sehingga siap digunakan untuk aktivitas seksual dan reproduksi.

  1. Tahap 1

Tahap pertama ini biasanya terjadi pada usia 7-9 tahun. Pada tahap ini remaja pria akan mengalami prapubertas. Ukuran penis akan masih kecil dan testisnya juga masih belum besar dan menggantung.

  1. Tahap 2

Kematangan seksual tahap dua ini biasanya terjadi pada anak laki-laki usia 9 tahun. Ukuran testis akan membesar baik dari segi ukuran atau volume. Selanjutnya batang dari penis tidak terlihat mengalami perubahan.

Skrotum akan semakin memerah dan tebal. Beberapa remaja pria akan mulai terlihat rambut halus di sekitar kemaluan.

  1. Tahap 3

Pada tahap ketiga ini batang penis mulai terlihat ada perubahan yang signifikan. Anak berusia 10 tahun akan mengalami perkembangan cukup pesat dan beberapa di antaranya sudah bisa mengalami ereksi dengan baik.

Anak pada usia ini biasanya sudah memiliki rambut kemaluan yang sedikit tebal dan keriting.

  1. Tahap 4

Pada tahap keempat ini anak biasanya berusia 11 tahun. Ukuran batang penis akan terus bertambah panjang. Selain itu skrotum akan semakin gelap dan tebal. Ukuran dari kantung zakar juga semakin lebar dan berisi.

  1. Tahap 5

Ukuran testis pada tahap ini biasanya sudah seperti orang dewasa atau 20 ml. Selanjutnya sperma sudah bisa diproduksi karena testis sudah tumbuh dengan sempurna. Pada tahap ini anak berusia 12 tahun.

Peran orang tua dalam pubertas

Saat anak memasuki usia krusial 10-13 tahun, orang tua sudah sepantasnya mendampingi. Orang tua harus menjelaskan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Misal orang tua mulai memberikan pendidikan seks yang benar agar hal-hal berbahaya seperti melakukan seks pranikah bisa dihindari. Selain itu, anak laki-laki juga punya kewaspadaan dan tanggung jawab terhadap apa yang akan dilakukannya.

Dari apa yang dituliskan di atas, anak laki-laki mulai menghasilkan sperma pada usia 11-12 tahun. Sperma yang dihasilkan sama halnya sperma yang dihasilkan pria dewasa sehingga bisa menyebabkan terjadinya pembuahan.

Nah, semoga ulasan di atas bermanfaat untuk kita semua, ya!