Bahayakah Mengonsumsi Makanan Bersantan Saat Berbuka Puasa?
DokterSehat.Com – Saat berbuka puasa kita disarankan untuk mengonsumsi yang manis atau apa saja yang bisa mengembalikan tenaga dengan cepat. Biasanya kita mengonsumsi jus buah atau makan tiga butir kurma setelah minum air putih satu gelas. Setelah membatalkan puasa, kita biasanya salat lalu berlanjut makan besar.
Saat makan besar dimulai kita disarankan untuk makan dengan menu yang mengikuti kaidah empat sehat lima sempurna. Selain kaidah ini, kita juga disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan yang terlalu banyak santan karena dianggap berbahaya.
Nah, kalau memang berbahaya, di mana letak bahayanya dan apa efeknya untuk tubuh kalau mengonsumsi santan terlalu banyak?
Kebutuhan nutrisi tubuh
Kita tidak bisa langsung menjatuhkan vonis boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi pada bahan makanan tertentu. Pada dasarnya tubuh juga membutuhkan beberapa nutrisi yang berasal pada beberapa jenis makanan termasuk kelapa yang jika diolah bisa menghasilkan santan.
Setiap hari kita membutuhkan tiga elemen nutrisi dasar yang terdiri dari protein, lemak, dan karbohidrat. Protein bisa kita dapatkan dari daging, susu, dan beberapa jenis kacang-kacangan. Sementara itu karbohidrat dari nasi dan umbi-umbian. Terakhir, lemak bisa didapatkan dari olahan kelapa mulai dari minyak hingga santan.
Nah, dari informasi ini terlihat dengan jelas kalau santan tetap dibutuhkan untuk tubuh. Santan mengandung cukup banyak lemak yang baik untuk tubuh kalau dikonsumsi dengan tepat. Satu cangkir atau 250 ml santan mengandung lemak 57 gram, protein 5 gram, karbohidrat 13 gram, dan serat 5 gram.
Kebutuhan lemak tubuh setiap hari biasanya sekitar 10 persen dari total kalori harian. Selama kebutuhan ini bisa dicukupi dan tidak berlebihan, lemak di dalam santan atau bahan apa pun tidak akan menyebabkan kegemukan.
Manfaat santan untuk tubuh
Santan yang baru saja diperas mengandung lemak jenuh dengan jumlah cukup banyak. Lemak ini bisa larut dengan air sehingga proses pencernaannya bisa berjalan dengan lancar. Minum atau makan sesuatu yang berlemak akan membuat Anda jadi lebih bertenaga karena lemak bisa diserap oleh susu kecil lalu disalurkan ke hati untuk diolah jadi energi.
Selain memberikan energi yang cepat, mengonsumsi makanan dan minuman bersantan bisa membuat tubuh jadi sehat dan antibodi bisa berjalan dengan baik. Santan mengandung asam laurat yang bekerja sebagai antivirus, antibakteri, dan antijamur. Radikal bebas dari luar tidak akan bisa masuk dan membuat Anda jadi sakit.
Lebih lanjut, kandungan asam laurat juga baik untuk menurunkan lemak jahat di dalam darah. Mengonsumsi santan tidak dilarang, tapi dengan pembatasan agar manfaatnya bisa didapatkan dengan maksimal.
Dampak buruk konsumsi santan berlebih
Seperti yang dikatakan sebelumnya tubuh membutuhkan 10 persen kalori dari santan atau minyak. Jumlah ini bisa naik atau turun tergantung dengan jenis diet yang dilakukan. Kalau melakukan ketogenic, lemak mungkin bisa lebih banyak.
Lemak yang berasal dari santan memang tidak berbahaya kalau dikonsumsi dengan benar. Sayangnya lemak jenuh yang dikonsumsi berlebihan setiap harinya bisa menyebabkan gangguan seperti adanya serangan jantung koroner.
Santan juga mengandung kalori yang cukup besar meski porsinya kecil. Kalau Anda terlalu banyak mengonsumsi sesuatu yang berlemak dan bahan dasarnya santan, kelebihan kalori tidak bisa dihindari. Kalau dalam satu hari kita kelebihan kalori hingga 500 kkal. Dalam satu bukan lemak tubuh bisa naik hingga 2 kg.
Nah, sudah paham kan apa kelebihan dari santan. Jadi, boleh atau tidaknya santan tergantung dari kebutuhan dan porsi.