Waspada Nyeri Perut yang Sering Terjadi saat Hamil
DokterSehat.Com– Gangguan saat keahamilan bisa terjadi dalam bentuk apa saja, seperti sakit kepala, demam, hingga sakit perut. Sakit perut mungkin dianggap sepele bagi sebagian besar ibu hamil. Namun ibu hamil perlu waspada jika sakit perut ini diiringi oleh gejala lain.
Penyebab sakit perut pada ibu hamil
Sakit perut saat hamil dapat terjadi dalam intensitas dan frekuensi yang beragam. Ada sakit perut yang terasa tajam dan menusuk, serta ada juga yang hanya berupa rasa tidak nyaman di perut. Umumnya sakit perut ini merupakan sakit perut yang ringan.
Beberapa penyebab sakit perut pada ibu hamil antara lain:
1. Meningkatnya gas di lambung
Saat hamil, produksi hormon progesteron akan meningkat dan menyebabkan otot saluran pencernaan melambat. Ukuran rahim yang terus membesar juga dapat menekan lambung sehingga terjadi penumpukan gas di lambung. Karena itu ibu hamil dapat merasa perut begah, kembung dan nyeri. Sakit perut ini umumnya tidak berbahaya dan dapat berkurang bersamaan dengan sendawa dan buang angin.
2. Nyeri ligamen rorundum
Ligamen rotundum adalah ligamen yang bertugas menyokong rahim. Ligamen ini ikut meregang seiring dengan membesarnya ukuran rahim dan dapat menyebabkan nyeri.
Umumnya nyeri ini dapat terasa saat ibu batuk, bersin, tertawa keras atau saat berpindah posisi dari duduk ke berdiri. Sakit ini dapat dirasakan di depan area perut hingga ke perut bagian bawah. Untuk mengatasinya, ibu hamil perlu istirahat dengan cukup.
3. Pembesaran rahim
Seiring dengan perkembangan usia kehamilan, maka ukuran rahim juga akan bertambah. Hal ini dapat mendesak organ lain sehingga menyebabkan rasa nyeri. Biasanya nyeri karena pembesaran rahim dapat terasa tajam namun hanya sebentar.
4. Keguguran
Salah satu nyeri perut yang perlu diwaspadai adalah ketika terjadi pada trimester awal kehamilan. Jika terasa nyeri perut di bagian bawah seperti nyeri menstruasi dan disertai keluarnya flek maupun perdarahan, ibu hamil perlu waspada hal ini merupakan tanda keguguran. Segera hubungi dokter jika nyeri semakin hebat dan gumpalan darah keluar semakin banyak.
5. Kontraksi palsu
Jenis sakit perut ini baru terasa pada trimester akhir kehamilan. Umumnya rasa sakit dari kontraksi palsu ini hanya terasa sebentar dan tidak terlalu nyeri. Hal ini bisa terjadi karena dehidrasi atau kelelahan.
Nah, jika ibu hamil masih merasakan nyeri setelah beristirahat dan rasa nyeri hanya di salah satu bagian perut, gerakan janin terasa berkurang, serta badan ibu menjadi lemas, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Semakin cepat mengetahui gangguan yang dialami akan meminimalisir risiko gangguan kesehatan ibu dan janin.