Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mana yang Lebih Efektif untuk Turunkan Lemak Pasca Puasa, Lari atau Renang?

doktersehat olahraga renang
photo credit: Pexels

DokterSehat.Com – Lemak sebanyak satu kilogram setara dengan 7.000 kalori yang masuk ke dalam tubuh. Kalau saat puasa hingga Lebaran kita mengalami surplus kalori sebanyak 500 kalori per hari, maka dalam satu bulan akan surplus sebanyak 20.000 kalori atau setara dengan 3,3 kilogram.

Kalau Anda tidak segera menurunkan berat badan dengan cepat dan menunggu hari Senin berikutnya, tubuh akan terus menumpuk lemak dan akhirnya Anda malas melakukan olahraga karena terlanjut malas dan susah bergerak.

Mulai hari ini usahakan untuk melakukan olahraga ringan seperti jogging atau jalan sehat. Selanjutnya bisa melakukan lari dengan intensitas cukup tinggi dan renang kalau Anda suka olahraga di dalam air.

Mengapa memilih renang atau lari?

Mengapa harus memilih lari dan renang? Karena dua jenis olahraga ini paling mudah dilakukan dan tidak membutuhkan skill terlalu tinggi. Selain itu, renang dan lari adalah olahraga jenis kardiovaskular yang akan membakar lemak di dalam tubuh lebih cepat sehingga tubuh kembali normal dalam beberapa bulan ke depan.

Olahraga jenis kardio akan membuat detak jantung berjalan dengan lebih cepat. Kondisi ini juga membuat aliran darah yang membawa oksigen mampu mengalir ke seluruh tubuh dan memberi suplai makanan pada sel untuk melakukan metabolisme.

Kalau suplai oksigen cukup masif dan lancar pada sel, metabolisme akan berjalan dengan lebih lancar dan cepat. Artinya lemak yang dijadikan cadangan oleh tubuh akan dibakar menjadi energi dan terkikis sedikit demi sedikit.

Efektif mana antara renang dan lari?

Di antara renang dan lari, mana kira-kira yang lebih efektif? Sebelum menjawab pertanyaan ini mari perhatikan ilustrasi ini. Jika Anda memiliki berat badan 85 kilogram dan melakukan lari secara intens selama 1 jam, kalori yang akan dibakar adalah 1.500-an kalori. Sementara itu untuk renang, kalori yang dibakar sebanyak 950 kalori.

Dari dua contoh di atas terlihat jelas kalau lari cukup efektif untuk membakar lemak di dalam tubuh. Hal ini bisa terjadi karena detak jantung akan bekerja dengan maksimal dan menyebabkan aliran oksigen ke sel jadi berjalan dengan lebih lancar.

Sementara itu saat kita renang, suhu dingin dari air akan menyebabkan detak jantung sedikit melemah. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke seluruh tubuh berjalan lebih lambat sehingga pembakaran kalori cukup terganggu.

Faktor lain penentu penurunan lemak

Selain faktor pemilih olahraga yang benar pemilihannya, penurunan lemak di dalam tubuh juga dipengaruhi oleh beberapa hal di bawah ini.

  • Pola makan yang dilakukan setiap harinya. Kalau Anda melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, tapi makannya tidak diatur, penurunan lemak tidak akan atau susah sekali terjadi. Oleh karena itu perhatikan asupan nutrisi yang masuk agar seimbang.
  • Barengi dengan diet tertentu yang sesuai dengan komposisi tubuh. Ada diet yang bisa menurunkan berat badan dengan cepat yang bisa dipilih. Kalau Anda melakukan diet dan olahraga, tubuh ideal bisa dicapai dengan cepat dan aman.
  • Perhatikan apa yang diminum. Jangan terlalu banyak mengonsumsi gula dalam bentuk apa pun. Gula akan menyebabkan kelebihan kalori yang berakibat pada penambahan lapisan lemak pada tubuh.
  • Konsistensi dalam proses penurunan berat badan. Kalau dalam proses ini Anda tidak konsisten dan sering sekali mengambil jeda, penurunan berat badan tidak akan bisa berjalan dengan lancar.

Nah, sudahkah Anda berencana menurunkan lemak yang terlanjur menumpuk di tubuh? Usahakan memulainya pada hari ini ya, jangan ditunda-tunda lagi.