5 Alasan Kenapa Wanita yang Hamil Muda Dilarang Berhubungan Seks
DokterSehat.Com – Masyarakat awam selalu berpendapat kalau wanita sedang hamil, seks akan terhenti selama sembilan bulan penuh. Seks tidak bisa dilakukan karena khawatir janin yang sedang tumbuh akan mengalami gangguan. Tekanan akibat penetrasi dianggap mengganggu janin sehingga kemungkinan terjadi keguguran akan semakin besar.
Sebenarnya seks saat hamil boleh saja dilakukan oleh pasangan. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar seks berjalan dengan lancar dan kehamilan tidak mengalami gangguan. Salah satu syarat itu adalah tidak melakukan seks pada tiga bulan pertama atau saat wanita hamil muda. Untuk alasan pelarangannya, simak beberapa poin di bawah ini.
Pernah ada riwayat keguguran
Wanita yang mengalami keguguran biasanya memiliki rahim yang tidak terlalu kuat. Dampaknya saat janin melakukan implantasi ke permukaan, kegagalan sering terjadi. Kalau pun bisa menempel, kemungkinan janin lepas dan akhirnya terjadi keguguran bisa terjadi. Selain keguguran secara alami, keguguran yang disengaja seperti aborsi juga bisa memicu hal yang sama.
Kalau wanita mengalami salah satu kondisi di atas, ada baiknya tidak melakukan seks pada awal-awal kehamilan. Seks bisa dilakukan pada trimester kedua saat tidak ada hal buruk pada janin karena bisa tumbuh dengan sehat. Kalau pada bulan kedua ini risiko keguguran tetap besar, pasangan hanya boleh bercinta setelah persalinan.
Pernah mengalami kelahiran prematur
Kalau wanita pernah mengalami persalinan prematur dan menyebabkan bayi lahir pada usia yang belum matang, sebaiknya hindari seks saat hamil. Seks hanya boleh dilakukan pada pertengahan trimester atau sekitar bulan ke-5 sampai ke-6. Sebelum dan sesudah itu sangat dilarang.
Saat wanita bercinta dan mengalami orgasme yang kuat, akan ada guncangan yang hebat pada rahim. Guncangan ini tidak berbahaya kalau wanita memiliki kandungan sehat. Namun, pada wanita yang kandungannya lemah bisa memicu kelahiran secara prematur.
Pernah mengalami perdarahan vagina
Perdarahan saat hamil adalah hal biasa khususnya pada awal kehamilan akibat implantasi janin ke rahim. Namun, kalau perdarahan baik berupa flek atau darah segar tetap ada selama beberapa bulan, sistem reproduksi sedang ada gangguan. Wanita diwajibkan untuk segera memeriksakan diri.
Seks tidak boleh dilakukan pada fase ini hingga akhirnya melahirkan. Kalau seks tetap dipaksakan, perdarahan akan terjadi lagi dan kemungkinan menyebabkan gangguan yang cukup parah akan membuat ibu dan bayi mengalami risiko yang tinggi.
Mengalami infeksi saluran kemih
Wanita yang sedang hamil rawan sekali terkena infeksi saluran kemih. Infeksi ini bisa terjadi karena ada bakteri yang masuk dari luar atau bakteri yang ada pada urine yang terjebak sementara di dalam saluran kemih akibat tekanan dari rahim yang membesar.
Kalau seks dilakukan pada saat ini, ada kemungkinan infeksi berjalan jadi lebih parah dari sebelumnya. Selain itu, infeksi juga sangat berbahaya untuk ibu dan bayi sehingga seks lebih baik ditunda terlebih dahulu.
Kondisi fisik yang menurun
Pada awal kehamilan wanita sering sekali mengalami muntah, mual, dan kehilangan nafsu makan yang cukup parah. Pada kondisi ini wanita akan susah melakukan seks dengan pasangan karena bisa menguras habis tenaga yang masih tersisa di dalam tubuhnya.
Tunggu sampai kondisi fisik dari wanita membaik pada trimester kedua. Kalau kondisi fisiknya sudah membaik, seks bisa dilakukan dengan lancar meski tetap memperhatikan banyak hal termasuk tidak mencoba gaya yang berbahaya.
Demikianlah ulasan tentang larangan seks pada timester pertama kehamilan. Semoga bermanfaat untuk Anda semuanya!