Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mau Minum Suplemen Vitamin C Setiap Hari? Perhatikan 3 Hal Penting Ini Dulu!

doktersehat-vitamin

DokterSehat.Com– Apakah Anda sering mengonsumsi suplemen vitamin C?

Ya, salah satu jenis suplemen vitamin yang paling populer dan banyak tersedia di pasaran adalah suplemen jenis vitamin C.

Suplmen vitamin C yang banyak tersedia dalam bentuk kapsul, tablet kunyah, tablet hisap, tablet yang dapat dicairkan, hingga minuman kemasan kini memang termasuk sangat mudah diperoleh.

Doktersehat-efek-samping-obat-kuat
Photo Credit: Flickr.com/Marco Verch

Tak ayal hal ini membuat banyak orang tertarik untuk mengonsumsi suplemen vitamin C secara rutin. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa suplmen vitamin C justru sebaiknya tidak diminum setiap hari, lho.

Vitamin C memang merupakan salah satu jenis vitamin yang penting untuk menjaga kekebalan tubuh dari berbagai jenis vitamin.

Hal ini membuat vitamin C menjadi salah satu jenis vitamin yang harus dipenuhi kebutuhannya setiap hari.

Belum lagi, vitamin C termasuk dalam vitamin larut air yang harus terus menerus dicukupi kebutuhan hariannya.

Lantas, mengapa vitamin C dari suplemen tidak perlu dikonsumsi setiap hari?

Alasan suplemen vitamin C tidak perlu diminum setiap hari

Seperti yang telah disebutkan, vitamin C merupakan vitamin harian penting yang harus selalu dipenuhi kebutuhannya, namun jika Anda akan memenuhinya secara rutin hanya dari suplemen saja, maka beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:

1. Dosis yang terlalu tinggi

Perlu diketahui, kebutuhan vitamin C harian untuk orang dewasa adalah 75-90 mg. Angka tersebut sudah memenuhi 100% kebutuhan vitamin C pria dan wanita dewasa.

Pada suplemen vitamin C, sebagian besar takaran dosis yang disediakan termasuk cukup tinggi.

Umumnya, suplemen vitamin C di pasaran tersedia dalam dosis 500-1000 mg. Jika dibandingkan dengan kebutuhan harian vitamin C, maka dosis vitamin C yang ada pada suplemen tentu termasuk sangat tinggi.

Pada kondisi tubuh yang sedang fit, dosis yang tersedia pada suplemen vitamin C tersebut sangat berlebihan untuk kebutuhan harian.

2. Berisiko mengganggu kesehatan

Dosis yang terlalu tinggi tersebut, tentu dapat menyebabkan efek samping pada tubuh jika dikonsumsi secara terus menerus, mengapa?

Meskipun vitamin C adalah vitamin larut air yang harus dipenuhi kebutuhannya setiap hari, bukan berarti pemenuhannya harus berlebihan.

doktersehat sakit dan tidak disarankan puasaAsupan vitamin C harian yang berlebihan, justru bisa membahayakan kesehatan karena menyebabkan beberapa hal, yaitu:

  • Gangguan pada pencernaan
    Hal ini disebabkan asupan vitamin C, yang bersifat asam, terlalu banyak, dapat meningkatkan gangguan pada kesehatan pencernaan dengan menimbulkan diare, sembelit, perut tidak nyaman, mual, muntah dan kembung.
  • Peningkatan produksi asam lambung
    Sifat asam dari asupan suplemen vitamin C yang terlalu tinggi menyebabkan asam lambung meningkat dan dapat menyebabkan gangguan berupa rasa panas pada dada, kesulitan menelan, hingga kondisi mulut yang terasa asam dan pahit.
  • Sakit kepala
  • Gangguan tidur, serta
  • Peningkatan risiko terjadinya batu ginjal

3. Kebutuhan vitamin C dapat dipenuhi dari pilihan makanan sehat dan seimbang

Ketimbang harus menghadapi 2 bahaya di atas, akan jauh lebih baik jika kita mengonsumsi vitamin C harian yang diperoleh dari bahan makanan segar.

Selain lebih aman dan kita bisa mengontrol asupannya, vitamin C yang ada pada bahan makanan segar cenderung lebih mudah diserap oleh tubuh dan tidak memperberat kerja ginjal.

doktersehat-jeruk
photo credit : pexels.com

Anda bisa memenuhi kebutuhan vitamin C harian dengan mengonsumsi 2-3 porsi buah atau sayur yang berwarna merah oranye, seperti paprika, wortel, jeruk, atau lainnya.

Dengan memilih vitamin C dari bahan makanan segar, bukan hanya vitamin C saja yang Anda peroleh, namun juga asupan vitamin lainnya, misalnya vitamin A dan E, yang ada pada bahan makanan segar tersebut, termasuk serat, cairan dan fitonutrien yang dibutuhakn tubuh. Hal ini tentu lebih sehat untuk tubuh, bukan?