Manfaat dan Risiko Mengonsumsi Selai Kacang Cokelat
DokterSehat.Com– Apa jenis selai yang paling sering Anda pilih? Selain selai dari buah-buahan, selai yang cukup populer adalah selai kombinasi dari cokelat dan kacang. Tahukah Anda kalau ada manfaat dan bahaya selai kacang coklat?
Selai kacang cokelat ini kian terkenal dan cukup banyak digunakan sebagai pilihan rasa pada berbagai sajian makanan atau jajanan populer, misalnya martabak manis, roti isi, atau kue tradisional, misalnya kue cubit.
Memiliki rasa perpaduan manis dan gurih, serta disebut selai yang sehat, membuat selai kacang cokelat semakin banyak digemari.
Akan tetapi, sebenarnya apa saja sih manfaat yang kita rasakan dengan mengonsumsi selai cokelat? Adakah bahaya atau dampak yang akan dirasakan tubuh dengan konsumsi selai kacang cokelat ini?
Bahan baku dan kandungan selai kacang cokelat
Selai kacang umumnya dibuat dari bahan baku kacang yang tinggi fitonutrien, misalnya kacang hazel dan dari bahan baku kokoa yang menghasilkan rasa cokelat manis.
Beberapa bahan tambahan dalam komposisi selai kacang cokelat antara lain:
- Gula, dalam satu kemasan toples selai kacang cokelat, terdapat kandungan gula lebih dari 50%
- Kakao, sebagai bahan baku utama pemberi rasa cokelat
- Kacang hazel, kacang hazel memiliki rasa gurih dan manis, serta merupakan bahan baku utama dalam selai
- Susu rendah lemak, untuk memberikan tekstur, rasa dan asupan gizi dalam selai
- Minyak kelapa sawit, lesitin kedelai dan vanili untuk memberi rasa, tekstur dan aroma serta penguat rasa pada selai.
1 sendok makan selai kacang cokelat yang setara dengan 18 gram selai, terdapat kandungan kalori sebesar 100 kkal.
Kandungan zat gizi makro dan mineral unggulan selai kacang cokelat adalah:
- Karbohidrat, berupa gula sebesar 9-11 gram
- Protein sebesar 0,5 gram
- Lemak sebesar 6 gram, dan
- Kandungan kalsium dan zat besi sebesar 2%
Apa manfaat dan bahaya selai kacang cokelat?
Sekarang sudah tahu ‘kan apa saja kandungan dan komposisi selai kacang coklat? Berikut ulasan mengenai manfaat dan risiko mengonsumsi selai kacang cokelat:
Manfaat selai kacang cokelat
Kita bahas dulu apa saja manfaat selai kacang coklat bagi tubuh, sehingga kita juga tahu apa saja manfaat dari makanan yang dikonsumsi. Lansgung saja, berikut manfaat selai kacang coklat:
- Selai kacang cokelat mampu memberikan asupan energi yang tinggi, padat gizi dan mudah serap.
- Bahan baku selai kacang cokelat, yaitu kacang hazel dan kokoa, memiliki kandungan fitonutrien dan antioksidan yang baik untuk kesehatan sistem dan fungsi organ tubuh secara umum.
- Selai kacang cokelat yang terbuat dari susu skim, mampu memberikan asupan protein hewani yang rendah lemak.
Bahaya selai kacang cokelat
Setelah mengetahui manfaatnya, tentu alangkah baiknya kita juga mengetahui bahaya selai kacang coklat bagi tubuh. Ini dia bahaya selai kacang coklat:
Tinggi kandungan gula
Seperti yang telah disebutkan, kandungan gula yang ada pada selai kacang cokelat sangat tinggi. Hanya mengonsumsi 2 sendok makan selai kacang cokelat dapat memenuhi hampir separuh kebutuhan gula harian orang dewasa.
Hal ini membuat konsumsi selai kacang cokelat yang berlebihan dapat meningkatkan kadar gula dan lemak dalam tubuh, sehingga mempebesar risiko berbagai penyakit degenratif.Tinggi kalori
Gula yang tinggi sudah memberikan asupan kalori yang besar, belum lagi dengan adanya penambaham bahan baku minyak kelapa dalam selai kacang cokelat. Berbagai asosiasi menyebutkan bahwa kalori selai kacang cokelat sangat berpengaruh pada asupan kalori harian total orang dewasa di Amerika, mengingat bahwa selai kacang cokelat ini sering dipilih sebagai pelengkap sajian sarapan. Dalam jangka panjang, hal ini akan meningkatkan risiko diabetes dan obesitas.
Tips mengonsumsi selai kacang cokelat
Beberapa tips yang bisa Anda lakukan saat mengonsumsi selai kacang cokelat adalah:
- Tidak terlalu sering mengonsumsinya. Batasi paling banyak 2-3 kali dalam seminggu.
- Kontrol porsi saat mengonsumsinya. Gunakan paling banyak 1 sendok makan selai kacang cokelat dan jadikan 1 porsi tersebut sebagai pengganti 1 porsi gula harian.
- Konsumsi dengan makanan yang tinggi serat, misalnya sebagai toping atau olesan pada sereal, roti, atau biskuit dari gandum utuh.