Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Eosinofil: Fungsi, Komplikasi, dan Pengobatan

eosinofil-doktersehat

DokterSehat.Com – Sel darah putih (leukosit) adalah salah satu komponen darah yang memiliki tugas berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih sendiri dibagi lagi menjadi 5 jenis, yang mana kelimanya mempunyai tugas spesifik untuk melawan mikororganisme asing pembawa penyakit. Salah satu jenis leukosit adalah Eosinofil. Apa itu eosinofil? Apa fungsi eosinofil? Bagaimana jika jumlah eosinofil tinggi atau rendah?

Apa Itu Eosinofil?

Eosinofil adalah jenis sel darah putih granulosit yang diproduksi di sumsum tulang belakang melalui sebuah proses bernama haematopoiesis. Eosinofil memiliki tugas untuk melawan infeksi parasit multiselular (contoh: cacing). Eosinofil, dengan dibantu sel biang, juga berperan dalam mengendalikan mekanisme alergi. Eosinofil

Eosinofil memiliki kandungan sejumlah zat seperti eosinofil peroksidase, histamin, lipase, asam amino, dan plasminogen. Kandungan zat eosinofil tersebut bersifat toksin terhadap parasit yang menyerang tubuh. Normalnya, eosinofil mengisi 1-6 persen atau 350 sel per mikroliter dari total kandungan sel darah putih dan berukuran 12 – 17 mikrometer.

Fungsi Eosinofil

Sama seperti jenis sel darah putih lainnya, eosinofil juga memiliki tugas penting guna memproteksi diri dari penyakit. Secara garis besar, fungsi eosinofil dalam sistem kekebalan tubuh meliputi:

  • Melawan mikroorganisme yang sifatnya agen penyakit, terutama parasit multiseluler, sekaligus memberikan respons inflamasi sebagai reaksi alergi yang diterima tubuh.
  • Mengatasi peradangan yang diakibatkan oleh alergi. Sebagaimana diketahui, alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang berpotensi menyebabkan peradangan kronis.

Eosinofil tidak hanya ditemukan di dalam aliran darah saja, melainkan juga usus, limpa, Rahim, ovarium, dan kelenjar getah bening.

Kadar Eosinofil Abnormal, Indikasi Penyakit Pada Tubuh

Seperti yang sudah disebutkan di atas, idealnya eosinofil memiliki kapasitas 1-6 persen atau 450 sel per mikroliter dari kandungan sel darah putih. Jumlah tersebut bisa jadi kurang, bisa juga lebih, dan ini menunjukkan bahwa ada yang tidak beres dengan tubuh Anda.

Dalam dunia medis, kondisi tubuh kekurangan sel eosinofil disebut eosinopenia, sedangkan volume eosinofil yang terlalu tinggi disebut sebagai eosinophilia.

Berikut penjelasan mengenai kedua gangguan produksi eosinofil tersebut yang perlu Anda ketahui.

1. Eosinopenia

Apa itu eosinopenia? Eosinopenia adalah kondisi ketika jumlah sel eosinofil yang diproduksi sangat sedikit. Sejatinya, eosinofil yang rendah atau bahkan tidak ada sama sekali adalah hal yang wajar, terlebih jika Anda baru pertama kali melakukan tes darah.

Akan tetapi, kadar eosinofil yang terlalu rendah juga bisa mengindikasikan adanya penyakit yang hinggap di tubuh Anda, dan ini disebut sebagai eosinopenia. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi kondisi eosinopenia ini, seperti konsumsi obat steroid, produksi kortisol yang berlebihan, juga efek dari minuman beralkohol.

Selain itu, jumlah eosinofil yang terlalu rendah juga bisa disebabkan oleh reaksi alamiah tubuh terhadap pergantian waktu. Sebagai contoh, kadar eosinofil akan berada di titik terendah pada pagi hari, dan meningkat drastis kala malam tiba.

Umumnya, eosinopenia ini bukanlah masalah serius jika faktor pemicunya seperti yang tadi disebutkan. Eusinopenia baru bisa dikatakan menjadi pertanda negatif apabila dibarengi dengan penurunan kadar jenis sel darah putih lainnya. Oleh sebab itu, pemeriksaan medis penting dilakukan guna memastikan apakah ada indikasi penyakit atau tidak dari eosinopenia yang dialami.

2. Eosinophilia

Sementara itu, eosinophilia adalah kondisi di mana yang terjadi justru sebaliknya, yakni kadar eosinofil dalam sel darah putih melebihi batas normal. Seseorang bisa dikatakan mengalami eosinophilia jika kadar eosinofil mencapai angka 500 – 1.500 per mikroliter. Umumnya, faktor penyebab eosinofil tinggi atau eosinophilia meliputi:

  • Adanya sel darah abnormal (neoplasma myeloid hypereosinophilic)
  • Asma
  • Alergi
  • Peradangan (celiac atau radang usus)
  • Kanker
  • Inflamasi kulit (eksim atau dermatitis)
  • Infeksi parasit
  • Kolitis ulserativa
  • Lupus (SLE)
  • Crohn

Lain halnya dengan eosinopenia, eosinophilia ini cenderung bersifat serius. Eosinophilia dapat menimbulkan demam pada penderitanya, yang mana hal ini mengharuskan pasien menjalani rawat inap guna mendapat pengobatan intensif.

Penyebab eosinophilia tinggi juga bisa karena konsumsi obat-obatan tertentu, seperti:

  • Obat interferon
  • Antibiotik
  • Obat pelangsing
  • Obat penenang
  • Obat Pencahar

Penting bagi Anda untuk menyampaikan riwayat pemakaian obat-obatan kepada dokter sebelum melakukan tes darah guna mengetahui kemungkinan eosinophilia yang menimpa Anda.

Eosinophilia ditandai dengan sejumlah gejala, seperti:

  • Gatal-gatal
  • Ruam
  • Diare (jika eosinophilia disebabkan oleh infkesi parasit)
  • Hidung mengeluarkan lendir
  • Asma

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Prosedur Tes Darah Guna Mengetahui Kadar Eosinofil

Mengingat pentingnya fungsi eosinofil bagi kekebalan tubuh, maka Anda perlu memeriksakan diri ke dokter guna mengetahui apakah kadar eosinofil dalam sel darah putih Anda berada pada angka normal atau tidak.

Prosedur tes darah sendiri adalah sebagai berikut:

  • Sterilisasi area lengan dengan cairan antiseptik
  • Pengambilan darah dengan menggunakan jarum suntik, kemudian ditampung di tabung atau wadah khusus
  • Area lengan yang ditusuk jarum suntik ditutup dengan perban
  • Sampel darah akan dianalisis di laboratorium

Pengobatan Gangguan Pada Eosinofil

Baik eosinopenia maupun eosinophilia, keduanya membutuhkan penanganan atau pengobatan khusus agar tidak bertambah parah dan berpotensi mengancam jiwa. Dokter pun akan memberikan metode pengobatan sesuai dengan penyebab pasti dari terjadinya kondisi tersebut.

Apabila penyebab eosinopenia atau eosinophilia adalah infeksi parasit, maka yang dilakukan oleh dokter adalah memberikan resep obat yang fungsinya untuk meredakan gejala dan membuat produksi eosinofil kembali normal.

Untuk kasus gangguan produksi eosinofil yang disebabkan oleh autoimun yang tidak normal, maka penanganan medis dengan level cukup serius akan ditempuh guna mengobati kondisi tersebut. Pastikan untuk selalu berkonsultasi kepada dokter terkait agar mendapat informasi yang jelas perihal kondisi eosinofil dalam tubuh Anda.