7 Dampak Buruk Gula Bagi Kesehatan
DokterSehat.Com– Salah satu bahan makanan yang paling sering kita konsumsi adalah gula. Selain dicampurkan di dalam minuman seperti teh atau kopi, gula juga digunakan sebagai bahan campuran dari berbagai macam makanan. Rasanya yang manis bisa menggugah selera kita. Bahkan, pakar kesehatan menyebut gula bisa menyebabkan ketagihan. Padahal, jika kita terlalu sering atau berlebihan dalam mengonsumsi gula, dampaknya bisa sangat buruk bagi kesehatan.
Efek buruk kebiasaan mengonsumsi gula
Jika kita termasuk dalam orang yang terbiasa mengonsumsi makanan atau minuman manis, ada baiknya mulai mewaspadai kemungkinan terkena berbagai macam masalah kesehatan.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa disebabkan oleh konsumsi gula yang berlebihan.
Mengganggu fungsi otak dan suasana hati
Gula akan merangsang otak memproduksi hormon dopamin. Hormon ini bisa menyebabkan sensasi bahagia. Sayangnya, rasa bahagia atau puas akibat keberadaan hormon ini bisa menyebabkan kecanduan. Tubuh pun seperti meminta kita untuk terus-menerus mengonsumsi gula demi mendapatkan sensasi bahagia atau puas tersebut. Hal ini tentu akan membuat kita berlebihan mengonsumsi gula.
Jika kita tidak menuruti keinginan tubuh untuk mengonsumsi yang manis-manis, maka fungsi otak akan terganggu. Kita akan kesulitan untuk berpikir jernih dan lebih mudah terpancing emosinya. Selain itu, kita juga akan merasa cemas, gelisah, dan kelelahan jika tidak kunjung mengonsumsi makanan manis.
Buruk bagi kesehatan gigi
Sudah menjadi rahasia umum jika sering mengonsumsi yang manis-manis akan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan gigi. Jika kita mengonsumsi kue manis kaya gula misalnya, maka kandungan gulanya akan tertinggal pada permukaan gigi. Bakteri perusak pun mendapatkan bahan makanan yang mereka sukai. Sayangnya, saat mereka memakan sisa-sisa makanan ini, permukaan gigi juga akan ikut rusak sehingga bisa menyebabkan masalah gigi berlubang.
Menyebabkan radang sendi
Sebuah penelitian menghasilkan fakta bahwa kebiasaan mengonsumsi gula dengan berlebihan akan meningkatkan risiko terkena rheumatid arthritis atau radang sendi. Jika kita sudah menderita penyakit ini sebelumnya, konsumsi gula bisa membuat gejala radang sendi menjadi semakin parah.
Meningatkan risiko terkena diabetes
Sudah menjadi rahasia umum jika konsumsi gula terkait dengan diabetes. Hal ini disebabkan oleh pankreas yang bekerja dengan terlalu keras untuk memproduksi insulin demi memetabolisme gula yang masuk ke dalam darah. Pankreas akan rusak dan akhirnya menyebabkan resistensi insulin, penyebab utama dari datangnya diabetes.
Selain itu, konsumsi gula berlebihan juga bisa membuat berat badan berlebih atau obesitas, salah satu faktor utama penyebab datangnya diabetes.
Merusak pankreas
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, konsumsi gula berlebihan akan membebani kinerja pankreas dan membuatnya lebih rentan mengalami kerusakan. Selain menyebabkan diabetes, hal ini juga akan mengganggu sistem pencernaan secara keseluruhan.
Merusak hati
Ternyata, kebiasaan mengonsumsi gula dengan berlebihan bisa membuat hati tidak mampu merespons insulin. Hal ini akan membuat fungsi organ yang berperan besar dalam proses detoksifikasi atau penetral racun ini menurun.
Meningkatkan risiko gagal ginjal
Tingginya kadar gula darah akan membuat darah menjadi lebih kental. Hal ini akan membebani ginjal untuk menyaring darah dan membuatnya lebih rentan mengalami kerusakan atau gagal ginjal. Padahal, jika sampai kita mengalami hal ini, maka tubuh tidak lagi mampu membuang berbagai racun atau zat sisa berbahaya sehingga membuat kita harus selalu melakukan cuci darah secara rutin seumur hidup.
Melihat fakta-fakta ini, sebaiknya memang kita tak lagi mengonsumsi gula dengan berlebihan.