12 Obat Asam Urat (Medis dan Herbal) yang Ampuh Atasi Asam Urat
DokterSehat.Com – Cara mengobati asam urat tidak hanya cukup dengan menghindari konsumsi jenis makanan tinggi purin. Penggunaan obat asam urat juga bisa mengatasi asam urat. Obat asam urat tergolong menjadi dua, yaitu obat medis dan obat herbal.
Tetaplah membaca untuk menemukan beberapa obat herbal asam urat yang bisa Anda racik sendiri di rumah dan obat asam urat di apotek (medis). Temukan juga tahapan cara mengobati asam urat dengan menggunakan obat medis.
Tahapan Cara Mengobati Asam Urat dengan Obat Medis
Ada beberapa tahapan dalam pengobatan masalah asam urat. Ketiga tahapan pada cara mengobati ada tiga, yaitu untuk atasi serangan akut, tahap interkritikal, dan atasi serangan kronis atau pencegahan untuk jangka panjang.
Ketiga tahapan tersebut memiliki obat medis yang berbeda. Obat medis untuk atasi masalah asam urat tersebut bisa dibeli di apotek. Sebaiknya, Anda mengetahui beberapa informasi penting pada penjelesan selanjutnya bila berencana membeli obat asam urat di apotek.
Obat Asam Urat di Apotek
Tak sedikit orang yang juga menggunakan obat medis asam urat. Anda bisa membeli obat medis asam urat di apotek. Namun, sebelum membeli, sebaiknya ketahui beberapa informasi tentang obat medis tersebut.
Jika Anda ingin obat asam urat di apotek, maka simak penjelasan ini!
1. Obat golongan antiinflamasi nonsteroid (AINS)
Obat medis asam urat tahap pertama yang digunakan untuk mengatasi asam urat adalah obat-obatan dari golongan antiinflamasi nonsteroid. Anda bisa membeli obat asam urat di apotek dari golongan AINS dosis tinggi dengan memerhatikan kandungan obatnya.
Pilihlah obat di apotek dengan merk tertentu yang mengandung diklofenak, azapropazon, etorikoksib, indometasin, ketoprofen, indometasin naproksen, piroksikam, atau sulindak. Bahan-bahan aktif tersebut tergolong AINS dan bisa meredakan nyeri akibat kadar asam urat tinggi.
Perhatikanlah indikasi, kontraindikasi, dosis, cara pakai, dan efek samping yang tertera di dalam kemasan obat asam urat di apotek tersebut. Anda juga bisa mendapatkan obat medis asam urat golongan AINS dengan resep dokter.
2. Colchicine (Kolkisin)
Colchicine adalah obat asam urat di apotek yang menjadi alternatif obat setelah pemberian obat AINS tidak mampu mengatasi serangan gout akut. Obat kolkisin dapat meredakan nyeri gout akut dan mencegah gout.
Baca Juga: Colchicine – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Namun, ibu hamil dan orang yang memiliki hipersensitivitas terhadap colchicine tidak bisa menggunakan obat medis asam urat ini. Hal ini dikarenakan bisa menimbulkan beberapa efek samping tertentu.
3. Obat golongan kortikosteroid
Apabila serangan asam urat akut tidak bisa di atasi dengan AINS atau Colchicine, maka Anda bisa membeli obat asam urat di apotek yang termasuk golongan kortikosteroid. Obat-obatan kortikosteroid dapat meredakan serangan dengan cepat.
Di apotek, Anda bisa memilih obat asam urat dengan kandungan prednisolon, deksametason, metilprednisolon, triamnisolon, adau kortison. Beberapa obat kortikosteroid tersebut digunakan secara oral dan sebagian secara parenteral intramuskular.
4. Alopurinol
Ada juga obat asam urat di apotek dengan kandungan alopurinol. Alopurinol bisa diberikan pada pasien dengan masalah asam urat tetapi tidak bisa diberikan obat urikosurik seperti sulfinpirazon atau memiliki gangguan fungsi ginjal.
Namun, alupurinol dikontraindkasikan pada orang yang memiliki alergi terhadap kandungan alopurinol. Efek samping alopurinol bisa menyebabkan ruam, mual, muntah, sakit kepala, vertigo, demam, dan perubahan buang air kecil.
5. Sulfinpirazon
Sulfinpirazon adalah obat dari golongan urikosurik. Anda bisa membeli obat asam urat di apotek dengan merk tertentu yang mengandung sulfinpirazon. Pemberian sulfinpirazon harus dilakukan secara hati-hati pada penderita hipersensitivitas dan gangguan fungsi ginjal.
6. Probenesid
Anda juga bisa membeli obat asam urat di apotek yang mengandung probenesid. Probenesid adalah obat medis asam urat yang bisa menangani masalah asam urat untuk jangka panjang.
7. Rasburikase
Rasburikase bisa menjadi obat medis asam urat karena mampu mencegah asam urat dan menurunkan kadar asam urat yang tinggi. Akan tetapi, Anda tidak bisa menggunakan obat rasburikase jika sedang hamil atau menyusui.
Informasi di atas mengenai semoga bisa membantu Anda untuk menemukan cara mengobati asam urat secara alami atau medis. Namun, tetaplah berkonsultasi dengan dokter agar penggunaan obat herbal asam urat atau pemilihan obat asam urat di apotek bisa dilakukan secara tepat.
Obat Herbal Asam Urat (Alami)
Pengobatan asam urat hendaknya dilakukan dengan menggunakan obat herbal terlebih dahulu. Cara mengobati asam urat secara alami dianggap lebih utama karena tidak menimbulkan efek samping sebagaimana obat asam urat di apotek.
Ada beberapa obat herbal asam urat yang bisa mengatasi asam urat secara alami:
1. Buah adas
Tanaman adas yang memiliki nama ilmiah Foeniculum vulgare Mill merupakan obat herbal asam urat. Adas berasal dari Eropa selatan dan Asia. Ada beberapa kandungan bermanfaat di dalam tanaman adas, yaitu minyak atsiri, anetol, fenkon, pinena, limonena, dipentena, felandrena, asam anisat, minyak lemak, dan lainnya.
Manfaat tanaman adas bisa menurunkan kadar asam urat dan menghilangkan nyeri sendi akibat asam urat. Cara mengobati asam urat dengan adas adalah dengan merebus buah adas kering sebanyak 3-9 gram bersama 3 gelas air.
Rebus hingga air hanya tersisa 1 gelas. Angkat buah dan giling halus. Gilingan buah adas kering yang sudah direbus selanjutnya bisa diseduh dengan air mendidih sebanyak 1 cangkir. Minumlah air rebusan buah adas selagi hangat.
2. Anting-anting
Anting-anting (Acalypha indica L) adalah tanaman herbal yang ampuh untuk meredakan nyeri karena asam urat dan membantu menurunkan kadar asam urat yang tinggi. Tanaman yang tumbuh ditempat terbuka ini mengandung saponin dan tanin.
Cara mengobati asam urat secara alami dengan tanaman anting-anting adalah dengan merebus herba kering dari tanaman anting-anting lalu diminum. Anda bisa menggunakan 10-15 gram anting-anting kering atau 30-60 gram anting-anting segar.
Baca Juga: Kadar Asam Urat: Definisi, Nilai Normal, dan Nilai Tidak Normal
3. Daun salam
Tanaman salam yakni dengan nama ilmiah Eugenia polyantha Wight merupakan tanaman berkhasiat yang bisa mengatasi masalah asam urat. Daun salam memiliki kandungan saponin yang bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan diuretik.
Saponin juga bisa merangsang kerja ginjal menjadi lebih baik. Zat-zat lain yang ada di dalam daun salam adalah flavonoid, alkaloid, polifenol, tanin, dan minyak atsiri. Rebuslah 7-10 lembar daun salam segar dan minum segera.
4. Ceplukan
Ceplukan merupakan tanaman dari famili Solanaceae. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Pyhsalis angulata L yang mengandung asam klorogenat dan fisalin. Kandungan yang ada di dalam ceplukan bisa menurunkan kadar asam urat tinggi. Rebuslah ceplukan kering sebanyak 9-15 gram dan minum airnya.
5. Akar alang-alang
Tanaman alang-alang juga bisa mengobati asam urat dengan cara menurunkan kadar asam urat melalui peluruh kemih atau diuretik. Alang-alang (Imperata cylindrica) memiliki kandungan manitol, sakarosa, asam malat, fernenol, silindrin, dan koiksol.
Obat herbal asam urat ini berasal dari famili Poaceae. Cara mengobati asam urat dengan menggunakan alang-alang adalah dengan merebus akarnya sebanyak 30-60 gram dan minumlah segera setelah direbus.
Sumber:
- Ir. Lukas Tersono Adi. 2006. Tanaman Obat & Jus untuk Asam Urat & Rematik. Jakarta: AgroMedia Pustaka
- Hembing Wijayakusuma. 2006. Atasi ASAM URAT & REMATIK ala Hembing. Jakarta: Puspa Swara
- PIONAS-BPOM. Obat Reumatik dan Gout. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-10-otot-skelet-dan-sendi/101-obat-reumatik-dan-gout [diakses pada 5 April 2019]
- Diana Lyrawati. 2008. Gout Farmakologi. https://lyrawati.files.wordpress.com/2008/11/gout_obat_hosppharm.pdf [diakses pada 5 April 2019]
- Fatwa M. 2014. Diagnosis and Treatment Gout Arthritis (Artikel Kedokteran). http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/475/476 [diakses pada 5 April 2019]
- UMS: Tinjauan Pustaka (Salam). http://eprints.ums.ac.id/15193/4/bab_1.pdf [diakses pada 5 April 2019]