Benarkah Sering Meremas Payudara Bisa Menyebabkan Kanker?
DokterSehat.Com – Sebagian besar masyarakat Indonesia percaya kalau terlalu sering meremas payudara bisa memicu munculnya kanker pada buah dada. Meski kebenaran dari mitos ini tidak diketahui, beberapa wanita jadi khawatir. Bahkan mereka tidak mengizinkan pasangan untuk meremas payudara saat melakukan pemanasan aktivitas seks.
Nah, sebenarnya meremas payudara apakah benar-benar membuat dada terkena kanker? Lalu apa yang harus dilakukan wanita jika sampai kanker muncul akibat aktivitas ini?
Meremas payudara tidak menyebabkan kanker
Sebenarnya meremas payudara tidak menyebabkan sel kanker tumbuh dan akhirnya berkembang. Meremas payudara dengan lembut atau tidak sampai melukai justru memberikan kenikmatan pada wanita.
Meremas dengan gaya seperti mengurut pada payudara juga bisa melancarkan aliran darah. Akibatnya payudara jadi lebih besar dari sebelumnya. Teknik ini sering dipraktikkan oleh beberapa wanita yang ingin memperbesar ukuran payudaranya dengan alami.
Yang menyebabkan kanker payudara
Sebenarnya ada cukup banyak faktor yang menyebabkan kanker payudara pada wanita. Faktor itu terdiri dari:
- Saat usia wanita bertambah, risiko terkena kanker payudara semakin tinggi.
- Ada riwayat kanker dari keluarga. Jika memiliki riwayat ini lakukan pemeriksaan rutin agar risiko kanker bisa diturunkan.
- Banyaknya lapisan lemak di dalam tubuh memicu kanker yang ada di area kelenjar susu untuk tumbuh dan akhirnya menyebabkan masalah.
- Haid lebih muda dan menopause lebih tua dari usia normal.
- Paparan radiasi.
- Belum pernah hamil dan menyusui.
Mencegah kanker payudara
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya kanker payudara pada tubuh. Pertama adalah menerapkan gaya hidup sehat mulai dari mengonsumsi makanan sehat hingga melakukan olahraga secara rutin. Selanjutnya memiliki anak dan menyusui juga menurunkan risiko terkena kanker payudara.
Jadi, meremas payudara tidak serta merta menyebabkan kanker payudara. Semoga bisa Anda gunakan sebagai rujukan.