Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Berhubungan Seks yang Aman Kalau Pasangan Terkena Diabetes

doktersehat-diabetes-penyakit-berbahaya-bisul-hemofilia-A-tes-HbA1c

DokterSehat.Com – Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan seks. Pria akan mengalami penurunan gairah dan wanita kerap mengalami rasa sakit pada vaginanya saat penetrasi berjalan.

Kalau Anda memiliki pasangan yang menderita diabetes atau Anda sendiri mengalaminya, simak cara berhubungan badan yang aman di bawah ini.

1. Gunakan alat bantu seks

Pria atau wanita yang mengalami diabetes biasanya mengalami penurunan hasrat untuk berhubungan badan. Kadar gula dalam darah yang tinggi menyebabkan seseorang malas melakukan aktivitas ranjang sehingga butuh dirangsang lebih banyak.

Kalau Anda ingin aktivitas seks tetap berjalan dengan lancar, kenapa tidak pakai alat bantu seks saja. Gunakan alat ini untuk membantu Anda meningkatkan kualitas seks.

2. Perhatikan kadar gula darah

Selalu perhatikan kadar gula dalam darah. Bila kadar gula di dalam darah tinggi biasanya wanita akan alami infeksi pada vaginanya. Liang kewanitaannya akan merasakan gatal berlebih. Pada pria, kemampuan ereksi akan menurun saat kadar gula di dalam darah tinggi.

3. Tidak perlu takut tertular

Anda tidak perlu takut tertular diabetes kalau berhubungan badan dengan pasangan yang mengidap. Diabetes tidak menular meski Anda berciuman dengan waktu yang lama. Selain itu, cairan darah atau cairan yang keluar dari alat kelamin juga tidak menularkan penyakit.

4. Gunakan pengaman dan pelumas

Akan lebih bijak kalau Anda berhubungan badan dengan kondom. Penggunaan kondom dilakukan untuk menghindari infeksi pada vagina atau penis saat terjadi gesekan yang kuat.

Selain menggunakan kondom, Anda juga disarankan menggunakan pelumas berbahan air. Dengan pelumas ini aktivitas seks bisa berjalan dengan lebih mudah.

Inilah beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum berhubungan seks dengan pasangan yang memiliki diabetes. Semoga ulasan yang disarikan dari Prevention dan The Health Line di atas bermanfaat.