Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapa Wanita Lebih Rentan Terkena Infeksi Saluran Kemih?

DokterSehat - Infeksi Saluran Kemih pada Pria dan Wanita

DokterSehat.Com – Infeksi saluran kemih bisa menyerang siapa saja baik itu pria maupun wanita. Seseorang yang terkena infeksi ini biasanya merasakan gangguan pada tubuh berupa anyang-anyangan, nyeri saat berhubungan badan, hingga muncul demam kalau infeksi yang dialami sudah cukup parah.

Dibandingkan dengan pria, wanita cenderung rentan dengan infeksi ini. Wanita sering mengalami infeksi ini setelah mengalami menstruasi atau saat mereka tidak acuh dengan kesehatan vaginanya.

Alasan wanita rentan terkena infeksi saluran kemih

Wanita rentan dengan infeksi saluran kemih. Biasanya wanita yang berusia 20-40 tahun terkena gangguan ini karena beberapa hal berikut ini.

  • Saluran uretra wanita lebih pendek dan lurus dibandingkan dengan pria. Selain itu, saluran air kencing ini juga dekat dengan anus. Posisi ini sedikit tidak menguntungkan karena bakteri dari anus kerap masuk ke vagina dan akhirnya menyebabkan infeksi.
  • Wanita mengalami menstruasi setiap bulannya. Kondisi ini menyebabkan area vagina sering kotor selama beberapa bulan. Kandung kemih biasanya mengalami dampak buruk akibat banyaknya bakteri yang muncul saat darah keluar dari vagina.
  • Wanita juga sering alami pengosongan kandung kemih saat mereka hamil. Akibatnya, sisa urine yang ada di kandung kemih menyebabkan infeksi sehingga gangguan kerap terjadi.
  • Seiring dengan berjalannya waktu, jaringan uretra dan kandung kemih jadi tipis sehingga risiko terjadi infeksi sangat besar.

Cara mencegah infeksi saluran kemih

Untuk mencegah infeksi kandung kemih terjadi pada wanita, wanita disarankan untuk mengaja vaginanya dengan rutin. Ganti celana dalam sehari 2 kali dan jangan biarkan lembap. Lebih lanjut saat membilas vagina, jangan lakukan dari belakan ke depan. Kalau melakukan ini bakteri dari anus bisa berpindah.

Mari lebih menjaga kesehatan dari vagina agar infeksi saluran kemih yang merugikan tidak terjadi.