Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Menghadapi Anak yang Sedang Marah

doktersehat-sindrom-tourette-anak
pic credit: david salafia

DokterSehat.Com– Anak, seperti halnya orang dewasa, juga kadang bisa marah karana berbagai hal. Kadang orang tua merasa lebih superior dari anak sehingga membalas kemarahan anak dengan amarah yang lebih hebat lagi. Padahal cara ini dapat membuat anak trauma atau takut. Lalu, bagaimana cara yang tepat menghadapai anak yang sedang marah?

pic credit: david salafia

Tips menghadapi anak marah

Dibanding balik memarahi anak, berikut ini tips menghadapi anak yang sedang marah:
1. Biarkan anak meluapkan kemarahannya
Anak memiliki alasannya sendiri untuk marah. Ketika di rumah, biarkan anak meluapkan amarahnya sambil secara perlahan Anda menenangkan dirinya. Sambil menenangkan, Anda bisa mengajaknya bciara dan mencari tahu apa penyebab kemarahannya.

2. Tanggapi kemarahannya
Saat anak sedang marah, ia sebenarnya sedang membutuhkan perhatian dari Anda. Tanggapilah kemarahannya dan beri respon terkait perkataannya. Anda bisa meresponnya dengan pertanyaan seperti “Kenapa marah? Mainannya rusak ya?” dan sebagainya. Hal ini membuat anak merasa dihargai dan tidak diabaikan. Namun Anda tetap perlu mengingatkan bahwa marah yang berlebihan itu tidak baik.

3. Beri anak sentuhan fisik
Jika anak sudah mulai tenang, Anda bisa memberinya sentuhan fisik seperti memeluk atau membelai punggung dan wajah mereka. Sambil memeluk, Anda bisa menjelaskan pada anak bahwa meskipun boleh marah, namun jangan sampai merusak barang atau melakukan hal yang berbahaya. Misalnya, “Boleh kok kalau mau marah atau nangis, tapi tidak boleh banting-banting mainan ya.”

4. Puji anak jika marahnya mereda
Setelah marah anak reda, Anda bisa memujinya karena berhasil menghentikan amarahnya. Dengan demikian anak akan belajar bahwa ia sebenarnya tidak kehilangan kasih sayang orang tuanya ketika sedang marah. Setelah si kecil cukup tenang, Anda bisa mulai menyelesaikan masalah yang membuatnya marah.

5. Mengerti kondisi anak
Kadang orang tua menganggap perasaan anak tidak penting sehingga merasa bahwa anak tidak perlu marah karena masalah sepele. Padahal anak juga perlu berlatih untuk mengungkapkan perasaannya.