Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Kondisi Berbahaya Bagi Ibu Hamil Untuk Puasa

DokterSehat.Com– Berpuasa di bulan Ramadan adalah kewajiban bagi setiap umat muslim. Bagi umat muslim yang sehat, tentu wajib menjalankan ibadah puasa tersebut selama sebulan penuh. Namun bagi umat muslim yang berhalangan dan kondisinya tidak memungkinkan, boleh untuk tidak berpuasa, termasuk ibu hamil.

Ibu hamil sebaiknya tidak berpuasa, jika…

Sebelum memutuskan berpuasa atau tidak, sebaiknya ibu berkonsultasi dulu pada dokter kandungan. Umumnya ibu hamik tetap diperkenankan untuk berpuasa asal kondisi ibu dan janin sehat. Namun dalam kondisi tertentu, ibu disarankan untuk tidak berpusasa untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Beberapa kondisi tersebut antara lain:

1. Ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi atau preeklamsia

Bagi ibu hamil yang memiliki tekanan darah tinggi disarankan untuk tidak berpuasa. Terutama jika gejala tekanan darah tinggi muncul seperti mata berkunang-kunang, sakit kepala, bengkak di kaki dan tangan serta sulit bernapas.

2. Memiliki riwayat keguguran dan melahirkan bayi prematur

Bagi ibu hamil yang pernah memiliki riwayat keguguran dan melahirkan bayi prematur tidak disarankan untuk berpuasa. Hal ini bertujuan agar mencegah ibu hamil dari dehidrasi dan pola makan selama puasa yang tidak teratur sehingga dapat menyebabkan keguguran atau prematur.

3. Ibu hamil mengalami dehidrasi parah

Saat hamil, kebutuhan akan cairan akan meningkat dibanding saat tidak hamil. Bagi ibu hamil yang tidak memerhatikan asupan cairan dapat berisiko mengalami dehidrasi. Pada ibu hamil, dehidrasi dapat menyebabkan kurangnya pasokan air ke janin sehingga memicu risiko keguguran.

4. Gerakan bayi di perut terasa berkurang

Bagi ibu hamil di trimester kedua, sebaiknya waspada pada berkurangnya pergerakan janin. Jika gerakan bayi terus berkurang selama kehamilan, sebaiknya ibu bisa mempertimbangkan untuk membatalkan puasa. Namun jika tidak ada perubahan setelah ibu membatalkan puasa, sebaiknya segera hubungi dokter.

5. Ibu yang akan menjalani persalinan

Bagi ibu yang akan menjalani persalinan normal, disarankan untuk tidak berpuasa untuk persiapan persalinan. Melahirkan normal membutuhkan banyak tenaga sehingga ibu sebaiknya memiliki cukup tenaga untuk mendorong bayi keluar.