Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bolehkah Menjalankan Puasa dengan Diet Rendah Karbohidrat?

doktersehat diet rendah karbohidrat
Photo credit: Pexels

DokterSehat.Com – Saat memasuki bulan puasa, beberapa orang yang sedang mengikuti program penurunan berat badan jadi bingung. Mereka tidak tahu apakah diet masih diperbolehkan saat puasa. Mereka juga khawatir kalau puasa justru merusak program diet yang sudah dijalankan dan progress yang didapatkan bisa hilang dengan cepat.

Sebenarnya boleh atau tidak diet dilakukan saat puasa? Kalau boleh, jenis diet apa saja yang boleh dilakukan? Kalau diet rendah karbohidrat, bolehkan dilakukan saat puasa?

Sekilas tentang diet rendah karbohidrat

Selama ini kita selalu menganggap diet sebagai aktivitas tidak sering makan agar tubuh bisa kurus dengan cepat. Sebenarnya diet bukan tidak makan, tapi mengatur pola makan yang sesuai dengan kebutuhan.

Kalau Anda sedang membentuk tubuh seperti penambahan masa otot, diet jenis flexible dieting sangat dianjurkan. Dengan diet ini kita bisa mengatur jumlah kalori yang masuk dengan detail termasuk kandungan protein, karbohidrat, dan lemak.

Sementara itu Anda yang sedang berjuang menurunkan berat badan, diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak cukup dianjurkan. Diet ini akan membakar lemak di dalam tubuh dengan cepat.

Diet rendah karbohidrat seperti Atkins, Ketogenic, hingga Paleo dieting cepat menurunkan kadar lemak. Bahkan pada minggu pertama, tubuh bisa mengalami penurunan bobot 2-3 kg.

Diet rendah karbohidrat saat puasa

Bolehkah melakukan diet rendah karbohidrat saat dengan puasa? Jawabannya adalah boleh. Kita boleh melakukan diet apa saja karena pada dasarnya diet hanya pengaturan pola makan saja.

Yang paling penting dari diet adalah jumlah kalori yang masuk harus sesuai. Misal dalam satu hari kita tetap mengonsumsi 2.000-2.500 kalori. Selanjutnya kalau ingin berat badannya turun 0,5-1 kg per minggu bisa mengurangi kalori sebesar 500-1.000 kalori per hari.

Syarat melakukan diet rendah karbohidrat saat puasa

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, diet rendah karbohidrat diperbolehkan saat puasa. Namun, harus dengan jumlah kalori yang sama. Selanjutnya, diet ini juga harus dibarengi dengan beberapa syarat lain di bawah ini.

  • Asupan air harus dipenuhi setiap harinya. Diet rendah karbohidrat akan memberikan efek lemas yang cukup lama atau sekitar 2 minggu saat penyesuaian. Selanjutnya energi di dalam tubuh sudah membaik. Bagi minum saat sahur 3 gelas dan sisanya yang 5 gelas untuk berbuka dan sebelum tidur.
  • Perbanyak buah dan juga sayur. Diet dengan asupan protein dan lemak saja akan membuat Anda rentan dengan sembelit. Oleh karena itu serat dibutuhkan untuk membuat proses pembuangan berjalan dengan aman dan lancar.
  • Variasikan makanan yang akan disantap. Sumber utama dari diet ini adalah aneka daging dan telur. Kalau Anda hanya memasaknya dengan digoreng saja, tubuh akan menjadi bosan. Dampaknya, saat sahur dan berbuka Anda tidak banyak makan.
  • Jangan langsung tidur setelah makan. Karena diet ini banyak menggunakan lemak dan protein sebagai sumber energi, tubuh akan susah mencernanya jika tidur langsung dilakukan. Beri jeda 2 jam setelah makan untuk tidur agar pencernaan berjalan dengan lancar.
  • Minum air kaldu atau garam. Pada minggu awal diet, tubuh akan mengalami lemas yang cukup lama dan muncul rasa pusing dan mual. Kondisi ini wajar dialami dan bisa segera diatasi dengan minum air kaldu atau minum air garam yang dicampur dengan air hangat.
  • Perhatikan asupan karbohidrat dan gula tersembunyi agar diet yang dilakukan tidak gagal.

Nah, saat puasa kali ini Anda sambil melakukan diet atau hanya makan seperti saat hari biasa?